jfid – Pemilu 2024 telah usai. Namun, apakah kita sudah puas dengan hasilnya? Apakah kita sudah yakin bahwa pemilu tersebut berlangsung secara jujur, adil, dan demokratis? Ataukah kita hanya menelan mentah-mentah apa yang disajikan oleh media dan penguasa?
Jika Anda termasuk orang yang masih penasaran dan kritis tentang proses pemilu di Indonesia, maka Anda wajib menonton film dokumenter Dirty Vote.
Film ini merupakan karya dari sutradara Dandhy Laksono, yang sebelumnya juga menggarap film Sexy Killers yang mengupas soal politik energi di Indonesia.
Dirty Vote menghadirkan tiga ahli hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari, yang secara gamblang mengungkap berbagai kecurangan yang terjadi dalam pemilu 2024. Mulai dari penyalahgunaan kekuasaan, manipulasi politik, hingga konflik kepentingan.
Film ini bukan sekadar menyajikan fakta dan data, tetapi juga memberikan analisis hukum yang tajam dan kritis. Dengan gaya bahasa yang lugas, santai, dan jenaka, ketiga ahli hukum ini berhasil menyindir dan menyentil berbagai pihak yang terlibat dalam kecurangan pemilu.
Film ini juga tidak segan-segan menyebut nama-nama tokoh yang diduga bermain kotor dalam pemilu, seperti Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming, hingga Ketua MK Anwar Usman.
Film ini seolah-olah menantang mereka untuk membantah atau membuktikan kebenaran dari apa yang diungkapkan oleh para ahli hukum.
Dirty Vote adalah film dokumenter yang berani dan berbeda. Film ini tidak menggunakan reka adegan, musik dramatis, atau efek-efek lain yang biasa digunakan dalam film dokumenter.
Film ini hanya menampilkan presentasi dari ketiga ahli hukum di dalam studio, tanpa ada perpindahan tempat atau suasana.
Hal ini mungkin terasa asing dan membosankan bagi sebagian penonton, tetapi sebenarnya hal ini justru membuat film ini lebih fokus dan jujur.
Film ini tidak mencoba untuk mempengaruhi emosi penonton dengan cara-cara tertentu, tetapi hanya menyampaikan informasi dan argumen yang logis dan rasional.
Dirty Vote adalah film dokumenter yang layak ditonton oleh semua orang yang peduli dengan demokrasi di Indonesia. Film ini bisa menjadi bahan refleksi dan evaluasi bagi kita semua, apakah kita sudah melakukan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dengan baik, ataukah kita hanya menjadi korban dari kecurangan pemilu.
Film ini juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita untuk terus mengawal dan mengkritisi proses pemilu di Indonesia, agar tidak terulang lagi kecurangan-kecurangan yang merugikan rakyat dan merusak demokrasi. Film ini bisa menjadi monumen dan tagihan bagi kita, bahwa kita punya peranan besar dalam menentukan nasib bangsa ini.