jfid – Meskipun dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, namun aktivitas investasi tidak serta merta akan terhenti. Di Provinsi NTB, realiasi investasi dalam negeri maupun investasi asing di pada triwulan ke III yakni Januari hingga September 2020 menunjukan angka positif. Bahkan target pencapaiannya melampaui target investasi Nasional yang ditetapkan oleh BKPM RI sebesar Rp6,5 triliun.
“Realisasi investasi di Provinsi NTB sampai dengan triwulan ke III mencapai angka sebesar Rp9,2 triliun lebih. Realiasi investasi ini bahkan sudah melampaui target investasi yang ditetapkan oleh BKPM RI yakni sebesar Rp6,5 triliun,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Ir H Mohamad Rum, MT, Rabu 04 November 2020.
Berdasarkan data dari DPMPTSP NTB, realisasi investasi di NTB sebarannya yakni di Kota Mataram untuk investasi dalam negeri dan investasi asing totalnya mencapai angka sebesar Rp417 miliar lebih, Lombok Utara Rp205 milyar lebih, Lombok Barat mencapai total sebesar Rp1,5 trilun lebih, Lombok Tengah sebesar Rp365 milyar lebih, Lombok Timur sebesar Rp2,5 triliun, Sumbawa Barat sebesar Rp2 triliun lebih, Kabupaten Sumbawa sebesar Rp289 milyar, Dompu mencapai total sebesar Rp1,7 triliun lebih, Kabupaten Bima sebesar Rp105 milyar, dan Kota Bima tidak terdapat investasi dalam negeri, hanya investasi asing sebesar Rp195 milyar.
Realisasi investasi sebesar Rp 9,2 triliun ini kata M Rum akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun nanti. Apalagi menurutnya, nilai investasi yang masuk di kawasan KEK Mandalika melalui ITDC dan dari Angkasa Pura belum masuk dan terhitung dalam data perhitungan investasi untuk tahun ini.
“Sehingga saya optimis, target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD yakni sebesar Rp11,3 Trilyun akan bisa terpenuhi,” ujarnya.
Keterlambatan masuknya laporan investasi dari ITDC dan Angkasa Pura ini dikatakannya disebabkan oleh karena belum diresponnya permintaan DPMPTSP kepada kedua institusi ini untuk menyampaikan laporan investasinya kepada DPMPTSP.
“Harapan kami, laporan realisasi investasi dari kedua institusi ini bisa masuk pada triwulan ke IV, sehingga target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD itu akan bisa terlampaui,” tutupnya.