jfid – Sebuah wawancara kontroversial pada tahun 1987 oleh Sheikh Ahmad Yassin, pendiri Hamas, mengguncang banyak kalangan dengan pernyataannya yang memprediksi lenyapnya Israel pada tahun 2027.
Berdasarkan interpretasi siklus generasi 40 tahun dalam Al-Quran, Yassin meyakini bahwa pernyataannya bukanlah omong kosong semata, melainkan hasil kajian mendalam dari Al-Quran.
Mengutip siklus tersebut, Yassin menegaskan bahwa siklus pertama menghadapi Nakbah pada tahun 1948, diikuti dengan Intifadah pada tahun 1987 sebagai upaya perlawanan terhadap Israel. Ia meyakini bahwa 40 tahun ketiga akan menyaksikan berakhirnya keberadaan Israel.
Di samping prediksi tersebut, beberapa tanda-tanda yang dianggap sebagai pertanda kiamat muncul di Israel.
Diantaranya adalah kemunculan Imam Mahdi, Dajjal, Nabi Isa yang memimpin dunia, hingga kedatangan kaum Ya’juj dan Ma’juj. Tanda-tanda lainnya termasuk matahari terbit dari arah barat, kehadiran Daabbah (Binatang Melata), keberadaan kabut, angin berhembus, hingga peristiwa gempa dan bahkan potensi kehancuran Ka’bah.
Namun, penting untuk diingat bahwa semua interpretasi ini bersifat subjektif dan seringkali kontroversial.
Mereka lebih cenderung bersifat simbolis dan metaforis daripada kejadian harfiah yang pasti. Oleh karena itu, diperlukan sikap skeptis dan hati-hati dalam menyikapi informasi ini.
Kita perlu mendekati topik ini dengan kritis dan terbuka pikiran. Memahami bahwa prediksi ini adalah hasil interpretasi yang kompleks dan mungkin tidak selalu mencerminkan realitas sebenarnya.
Hanya dengan pemahaman yang lebih dalam dan beragam, kita dapat memperluas wawasan terhadap isu-isu yang berkaitan dengan ramalan dan tanda-tanda kiamat.