Rafah Kosong! 300.000 Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan Israel

fahira By fahira
3 Min Read
Rafah Kosong! 300.000 Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan Israel
Rafah Kosong! 300.000 Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan Israel
- Advertisement -

jfid – Kota Rafah di selatan Gaza telah menjadi kota hantu. Sekitar 300.000 warga Palestina telah meninggalkan kota ini, mengungsi dari serangan brutal Israel. Israel telah memperluas perintah evakuasi di Rafah timur, memaksa penduduk untuk meninggalkan rumah mereka.

Israel telah meminta warga Palestina di lebih banyak wilayah di kota Rafah untuk mengungsi dan menuju ke tempat yang mereka sebut sebagai wilayah kemanusiaan di Al-Mawasi. Ini merupakan indikasi lebih lanjut bahwa militer akan meneruskan rencananya melakukan serangan darat ke Rafah.

Meskipun ada tekanan dan kekhawatiran besar dari Amerika Serikat (AS) yang diungkapkan oleh penduduk dan kelompok kemanusiaan, Israel mengatakan pihaknya akan melanjutkan serangan ke Rafah. Tempat ini adalah rumah bagi lebih dari 1 juta pengungsi yang mencari perlindungan selama perang yang telah berlangsung selama tujuh bulan.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 37 warga Palestina, 24 di antaranya berasal dari wilayah tengah Gaza, tewas dalam serangan udara, termasuk di Rafah. Salah seorang warga, Khitam Al-Khatib, telah kehilangan setidaknya 10 kerabatnya dalam serangan udara di sebuah rumah keluarga pada Sabtu pagi.

Ad image

Situasi ini sangat sulit, orang-orang meninggalkan rumah mereka dengan panik. Warga menumpuk tangki air, kasur dan barang-barang lainnya ke dalam kendaraan dan bersiap untuk mengungsi lagi. “Kami tidak tahu harus pergi ke mana,” kata Farid Abu Eida yang bersiap meninggalkan Rafah setelah mengungsi ke sana dari Kota Gaza.

Tidak ada keraguan bahwa Israel berencana memperluas serangan daratnya di sana. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan ‘kami telah melenyapkan puluhan teroris di Rafah timur’ dan tentara Israel mengklaim sedang memerangi ‘teroris bersenjata’ di perbatasan dan telah menemukan ‘banyak terowongan bawah tanah’.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Gaza berisiko mengalami ‘bencana kemanusiaan yang besar’ jika Israel melancarkan operasi darat skala penuh di Rafah. Protes terhadap perang Israel di Gaza juga menyebar ke Kontes Lagu Eurovision di Swedia.

Dengan kondisi yang semakin memburuk, dunia internasional harus segera bertindak. Mereka harus menekan Israel untuk menghentikan serangan dan memastikan keamanan dan perlindungan bagi warga sipil Palestina. Rafah dan seluruh Gaza membutuhkan perdamaian, bukan perang.

- Advertisement -
Share This Article