Proyeksi Wisata Jembatan Gantung Desa Gadu Timur, Go Internasional

jfid By jfid
3 Min Read
- Advertisement -

jfID – Proyeksi wisata Jembatan Gantung, di Gu’ Tabun Timur, desa Gadu Timur, kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Go Internasional. Pasalnya, jika terealisasi akan menjadi jembatan terpanjang se Asia Tenggara.

Saat ini, jembatan terpanjang, masih diduduki Situgunung Suspension Bridge yang terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat. Memiliki Panjang mencapai 243 meter dengan lebar 1,2 meter dan tinggi 107 meter.

Gu’ Tabun Timur, yang terletak di Desa Gadu Timur, menyajikan keindahan natural. Gagasan para tokoh masyarakat untuk memproyeksi wisata Jembatan Gantung, didukung oleh berbagai elemen. Seperti Kyai yang mewakili kultural, Pengusaha, Kepala Desa, dan para tokoh masyarakat.

Kyai Aqir, tokoh masyarakat Gadu Timur, sangat berharap, jika Desanya menjadi central wisata di kabupaten Sumenep.

Ad image

“Klo Musholla sudah tersedia, jika terealisasi, pengunjung mudah untuk beribadah,” terangnya. Minggu (9/8/2020).

Tidak hanya Kyai Aqir, tokoh masyarakat lain seperti Kyai muda yang berprofesi sebagai advokat, Kyai Ahmad Azizi asal desa Rombiye juga mendukung gagasan Jembatan Gantung di desa Gadu Timur.

“Jika wisata jembatan gantung di desa Gadu Timur terealisasi, ini bukan hanya mendongkrak perekonomian masyarakat Gadu Timur, tapi masyarakat Sumenep,” tukas Kyai Ahmad Azizi.

Foto dari kiri, Ahmad, Ahmad Ahya, dan Kyai Ahmad Azizi, saat membicarakan Jembatan Gantung desa Gadu Timur

Proyeksi wisata jembatan gantung di desa Gadu Timur, disambut antusias oleh banyak tokoh masyarakat.

Gu’ Tabun Timur, yang memiliki eksotisme alam diyakini oleh masyarakat setempat, jika akan menjadi destinasi wisata yang menjangkau masyarakat luar pulau Madura.

Ahmad Ahya, Pengusaha Kalimantan yang juga tokoh masyarakat Gadu Timur, siap terlibat dalam konsep realisasi wisata jembatan Gantung desa Gadu Timur.

“Saya siap untuk membangun masa depan desa untuk anak cucu. Nanti, kita bicarakan lebih matang, sebelum ke Kalimantan. Klo soal pendanaan, pastilah, karena untuk kemaslahatan masyarakat,” ujar Pengusaha asal Gadu Timur yang sukses merantau ke Kalimantan.

Ahmad Ahya juga menambahkan, jika dalam pengerjaan proyek Wisata jembatan gantung di desanya, dirinya akan berkordinasi dengan kedutaan-kedutaan Negara asing untuk menjalin komunikasi agar wisatawan luar atau turis bisa berkunjung.

Dilain hal, Kepala Desa Gadu Timur, Gufron Efendi, mengungkapkan, jika proyeksi wisata jembatan gantung yang digagas, bukanlah kepentingan pribadi, melainkan kepentingan masyarakat desa.

“Pengelolanya, nanti, tidak harus dari perangkat desa. Semua masyarakat Gadu Timur yang berhak. Karena, ini wisata milik Desa,” ungkap Gufron Efendi, Kades Gadu Timur.

- Advertisement -
Share This Article