Pilkades Desa Gadu Barat Kisruh

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
3 Min Read
Warga Desa Gadu Barat memanas, karena TPS ditempatkan di depan Rumah salah satu calon (Foto: Muh Taufik)
Warga Desa Gadu Barat memanas, karena TPS ditempatkan di depan Rumah salah satu calon (Foto: Muh Taufik)
- Advertisement -

Sumenep, – Pilkades Desa Gadu Barat Kisruh, massa berkumpul untuk meminta kejelasan tentang peletakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang di letakkan di depan rumah calon nomor urut 1, H Taufik. Dengan jarak 10 meter, tepat terletak di depan rumahnya. Selasa (6/11/2019).

H Sakdi Cakades nomor urut 2, gambar nanas, di konfirmasi hal penempatan TPS. Pihaknya menyampaikan “terserah di mana saja. Soal tempat pemungutan suara Cakades besok,” terangnya.

Ratusan warga berkumpul , dengan janji ketua panitia setempat dengan dasar surat undangan pemilih, tertulis akan di letakkan di dusun Mandala Timur, Yaitu antara jarak tengah. Di tengah 2 calon: nomor urut 1, H Taufik gambar pisang,
nomor urut 2, H Sakdi gambar nanas.

Pantauan jurnalfaktual.id di lapangan sangat memanas. Karena waktu sudah dini hari. Namun, segala sesuatunya semestinya sudah rampung seperti TPS. Nyatanya, pihak panitia masih mau memindahkan tempat pemilihan suara ke titik tengah antara 2 calon tersebut.

Ad image

Tajul (50) warga desa Gadu Barat membenarkan bahwa pihak panitia Gadu Barat meminta tambahan 15 juta kepada pihak calon. nomor urut 2, untuk memindahkan TPS atau tempat pemilihan suara ke tengah-tengah calon nomor urut 1 dan nomor urut 2.

Walit (42) dan Maimun (50) pada Jurnalfaktual.id yang hadir di lokasi, Membenarkan permintaan panitia soal pemindahan TPS. Panitia meminta uang sebesar 15 juta ke calon nomor urut 2 H Sakdi. Dan di serahkan ke Camat Ganding sebagai perantara.

Pihak panitia dan Camat Ganding saat dikonfirmasi soal permintaan uang tersebut,
Dengan meminta tambahan biaya sebesar 15 juta, terkait pemindahan Tempat Pemungutan Suara. Panitia Desa dan Camat Ganding tidak menjawab dan seperti ketakutan.

Sebelumnya, diketahui jika Panitia Pilkades Desa Gadu Barat meminta tambahan biaya Pilkades sebesar 78 Juta rupiah yang dibebankan pada ke dua calon. Namun, calon nomor urut 2, H. Sakdi tidak sepakat dengan tambahan biaya tersebut. Berikut pernyataan H. Sakdi saat dikonfirmasi terkait penambahan biaya.

“Saya tidak setuju dengan tambahan biaya sebesar 78 Juta rupiah yang dibebankan kepada calon. Iya, itu adalah permintaan panitia Pilkades Gadu Barat,” terangnya pada Jurnalfaktual.id.

Dilain hal, Pardi, Kabid Pemerintahan Desa saat dikonfirmasi terkait penambahan biaya Pilkades, pihaknya menyarankan, agar melaporkan kejadian tersebut ke pihak aparat. Karena, biaya Pilkades sudah dianggarkan dalam APBD.

Laporan: Muhammad Taufik

- Advertisement -
Share This Article