Lombok Tengah, – Berbincang-bincang mengenai situasi politik Lombok Tengah dengan mantan Kepala LP2M NTB menjelang akhir tahun 2019, muncul beberapa calon yang saling mengklaim mempunyai kans dukungan massa. Mempunyai basis politik yang melimpah, dan itu menjadi salah satu tolak ukur mereka optimis dalam mengabdikan diri mereka di Kabupaten tempat sirkuit Moto GP ini.
Terkait dengan dinamika politik tersebut, Peneliti di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNU NTB, Habibul Umam Taqiuddin, SH.MH memandang bahwa, kesempatan atas semua calon Bupati dan wakil Bupati tahun 2020 semuanya terbuka lebar.
“semua Paslon ke depan saya prediksikan mempunyai peluang, kenapa? Sebab, masyarakat Loteng selain indeks partisipatif pemilihnya tergolong tinggi, pandangan politiknya juga tinggi, masyarakatnya sudah pada cerdas semua” tandas Mantan Kepala LP2M tersebut.
Peluang yang sama dan kesempatan yang sama tentu mempunyai tolak ukur, menurutnya, kans politik serta elektabilitas Paslon menjadi indikator peluang tersebut.
“secara lapangan, kans politik itu salah satu tolak ukur, di samping juga rating atau polling survey elektabilitas paslon” cetus Akademisi UNU NTB tersebut.
Mengukur kans dan survey elektabilitas Paslon tidak hanya cukup dengan teori, menurutnya Paslon Bupati dan Wakil Bupati Loteng 2020 mesti mendapatkan legitimasi dari masyarakat bawah.
“jelaslah, yang namanya Khadam politik masyarakat, mereka harus mendapatkan legitimasi dari masyarakat, siapa dia? Bagaimana dia? Untuk apa dia mencalonkan diri? dan lainnya, sebab masyarakat sudah cerdas maka yang dibutuhkan adalah konsep yang bermanfaat untuk berbuat” Jelas Habib.
Selain legitimasi masyarakat, polling, serta kans politik, Alumnus Universitas Pancasila Jakarta ini membeberkan bahwa situasi keberadaan masyarakat Loteng pada saat ini masih melihat sisi personalitas Paslon.
“ketokohan juga sangat mengambil peran, siapapun sah secara politis mengklaim basis massa, akan tetapi harus ada check and balance, istilahnya Analisis diri dulu sebelum melangkah jauh” tandas Habib.
Klaim basis massa menjadi hal lumrah dalam politik, akan tetapi demokrasi memandang ada kekuatan rakyat sebagai penentu.
“sah-sah saja mengklaim basis massa, tetapi tetaplah rakyat sebagai penentu pilihan, sebab rakyat tentu akan memilih sosok pemimpin yang bisa mengayomi, dekat dengannya serta amanah dalam janji-janji politiknya” sebut Habib.
Mengenai dukungan partai, Habib memandang bahwa sangat berpengaruh kepada kemenangan Paslon.
“sangat berpengaruh, partai besar di Loteng ini kan mempunyai basis masa yang real di lapangan melalui anggota legislative nya” sebut Habib, yang juga dikenal sebagai Loyer hebat di NTB.
Demokrasi telah mengajarkan bagaimana semestinya saling menghargai, agar persatuan dan kesatuan terjalin utuh selamanya.
“harapan saya di Pilbup dan Pilwabup Loteng 2020 mendatang, mendukung dan memilih siapa saja, silahkan, asal jangan sampai akibat beda pilihan, masyarakat Loteng menjadi terkotak-kotak, dan retak rasa persaudaraannya” harap Habib.
Laporan: Muhammad Rizwan