jfid – Imane Khelif, petinju transgender asal Aljazair, mencuri perhatian publik di Olimpiade Paris 2024. Khelif, yang kini berusia 25 tahun dan lahir pada 2 Mei 1999, bertanding di kategori wanita dengan berat 66 kg.
Dalam babak awal, ia mencatat kemenangan gemilang dengan mengalahkan petinju Italia, Angela Carini, hanya dalam waktu 46 detik. Keberhasilan ini menimbulkan perdebatan karena Khelif terlahir sebagai pria.
Karier Khelif di dunia tinju memang cukup gemilang. Sebelum berlaga di Olimpiade Paris, ia sudah berkompetisi di berbagai kejuaraan bergengsi, termasuk Kejuaraan Afrika dan Mediterania.
Pada tahun 2022, ia mencapai final Kejuaraan Dunia di Istanbul dan meraih medali perak.
Meski demikian, langkahnya di Olimpiade kali ini menuai kritik dari sejumlah kalangan yang mempertanyakan kebijakan penyelenggara terkait partisipasi atlet transgender.
Kontroversi semakin memanas setelah Khelif berhasil melaju ke semifinal. Banyak penggemar olahraga mengutarakan ketidakpuasan mereka, terutama setelah Khelif sebelumnya dilarang mengikuti Kejuaraan Dunia Tinju 2023.
Meskipun menghadapi berbagai kritik, partisipasi Khelif di Olimpiade Paris 2024 telah membuka diskusi lebih luas tentang inklusivitas dan aturan dalam olahraga internasional.
