Perundingan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Tak Ada Kesepakatan Damai

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
Gencatan Senjata di Kairo Berakhir Buntu Masihkah ada Harapan Untuk Gaza?
Gencatan Senjata di Kairo Berakhir Buntu Masihkah ada Harapan Untuk Gaza?
- Advertisement -

jfid– Delegasi Israel dan Hamas meninggalkan Kairo pada Jumat (10/5/2024) dalam putaran terakhir perundingan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, AS, dan Mesir.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa putaran terakhir perundingan di Kairo terkait gencatan senjata Gaza telah berakhir tanpa kesepakatan.

Perundingan yang Tak Menemui Titik Temu

Perundingan berakhir tanpa kesepakatan, sebuah cerita yang terasa seperti déjà vu. Di Kairo, delegasi dari Hamas, Israel, AS, Mesir, dan Qatar telah bertemu sejak Selasa.

Pembicaraan di ibu kota Mesir mengalami kemajuan tetapi tidak ada kesepakatan yang tercapai, menurut dua sumber keamanan Mesir.

Ad image

Izzat El-Risheq, anggota kantor politik Hamas di Qatar, mengatakan delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo.

“Kami telah berusaha keras, namun tampaknya langit belum berpihak pada kami,” ujarnya dengan nada berat.

Menyalahkan dan Menuntut

Hamas menegaskan kembali persetujuannya terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan mediator.

Rencana tersebut mencakup pembebasan sandera Israel yang ditawan di Gaza dan sejumlah warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

“Hamas menyalahkan Israel atas kurangnya kesepakatan,” kata seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Akun Telegram TV Al-Aqsa mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak akan membuat konsesi apa pun selain dari proposal yang telah mereka terima.

Israel menyatakan terbuka terhadap gencatan senjata, namun menolak tuntutan diakhirinya perang.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Washington terus menjalin hubungan dengan Israel mengenai amandemen proposal gencatan senjata, dan menambahkan upaya untuk menyelesaikan perjanjian itu sangat sulit.

Serangan Berlanjut

Di sisi lain, Israel tetap melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain Jalur Gaza Palestina sesuai rencana. “Jika harus, kami akan berjuang dengan sekuat tenaga,” kata Netanyahu dalam pernyataan video.

Sementara di Gaza, kelompok Hamas dan Jihad Islam mengatakan pejuang mereka menembakkan roket anti-tank dan mortir ke tank-tank Israel yang berkumpul di pinggiran timur kota tersebut.

Warga dan petugas medis di Rafah, daerah perkotaan terbesar di Gaza yang belum dikuasai oleh pasukan darat Israel, mengatakan serangan Israel di dekat sebuah masjid menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai lainnya di lingkungan timur Brazil.

Serangan udara Israel terhadap dua rumah di lingkungan Sabra di Rafah menewaskan sedikitnya 12 orang termasuk wanita dan anak-anak.

“Kami hanya ingin hidup damai, tetapi sepertinya itu adalah mimpi yang terlalu jauh untuk dijangkau,” kata seorang warga setempat.

Kesimpulan

Perundingan gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan, dan konflik berlanjut. Kedua belah pihak menyalahkan satu sama lain dan menuntut lebih banyak.

Sementara itu, warga sipil terjebak di tengah-tengah konflik yang tampaknya tidak ada akhirnya.

Mereka adalah korban sebenarnya dalam perang ini, dan mereka yang paling membutuhkan perdamaian.

Namun, harapan masih ada. Meski perundingan kali ini berakhir tanpa kesepakatan, pintu dialog masih terbuka.

Kita semua berharap bahwa suatu hari nanti, perdamaian akan datang ke Gaza.

Sampai saat itu, kita harus terus berjuang untuk keadilan dan perdamaian. Karena seperti kata pepatah, “Tidak ada jalan menuju perdamaian, perdamaian adalah jalan.”

- Advertisement -
Share This Article