jfid – Sukanto Tanoto adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia adalah pendiri dan pemimpin Royal Golden Eagle (RGE), sebuah konglomerat global yang bergerak di berbagai sektor industri berbasis sumber daya, seperti kayu lapis, pulp dan kertas, kelapa sawit, energi, dan serat viscose.
Namun, tidak banyak yang tahu tentang perjalanan hidup dan bisnis Sukanto Tanoto, yang lahir di Belawan, Medan, pada 25 Desember 1949.
Dia terpaksa berhenti sekolah pada usia 17 tahun karena sekolah Tiongkok yang dia masuki ditutup oleh rezim Orde Baru. Dia juga tidak bisa melanjutkan ke sekolah nasional karena ayahnya masih berkewarganegaraan Tiongkok.
Sukanto Tanoto kemudian meneruskan usaha keluarga yang berdagang barang-barang kebutuhan perusahaan minyak negara Pertamina.
Dari situ, dia mulai merambah bisnis lain, seperti kontraktor, pemasok peralatan, dan pengolahan kayu. Dia melihat peluang untuk membuat pabrik plywood pertama di Indonesia, yang bisa menambah nilai tambah bagi ekonomi nasional.
Sukanto Tanoto terus mengembangkan bisnisnya hingga menjadi RGE, yang kini memiliki operasi di berbagai negara, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Finlandia, Tiongkok, Brasil, dan Kanada. Dia juga aktif berinvestasi di bidang properti, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu investasi properti terbaru Sukanto Tanoto adalah pembelian hotel mewah di Shanghai, Tiongkok, melalui perusahaan Pacific Eagle Real Estate, yang dikendalikannya.
Hotel tersebut dibeli dari pengembang Tiongkok, Dalian Wanda Group, dengan harga yang diperkirakan mencapai 240 juta dolar AS atau sekitar 3,7 triliun rupiah.
Hotel mewah tersebut berlokasi di distrik Jing’an, salah satu pusat bisnis dan komersial di Shanghai. Hotel ini memiliki 283 kamar, termasuk 26 suite, serta fasilitas seperti restoran, bar, spa, kolam renang, dan ruang rapat.
Hotel ini juga dekat dengan stasiun kereta bawah tanah, yang memudahkan akses ke berbagai tempat di Shanghai.
Sukanto Tanoto tidak hanya memiliki properti di Shanghai, tetapi juga di kota-kota lain di Tiongkok, seperti Beijing, Nanjing, dan Suzhou.
Dia juga memiliki properti di Singapura, Indonesia, dan Eropa. Salah satu properti terkenal milik Sukanto Tanoto adalah Pacific Place, sebuah kompleks perkantoran, perbelanjaan, dan perhotelan di Jakarta.
Sukanto Tanoto tidak hanya sukses sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai filantropis. Dia mendirikan Tanoto Foundation, sebuah yayasan yang berfokus pada bidang pendidikan, penelitian, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Yayasan ini telah memberikan beasiswa, bantuan, dan dukungan kepada ribuan siswa, guru, peneliti, dan masyarakat di Indonesia dan negara-negara lain.
Sukanto Tanoto juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Dia menerapkan prinsip 4C (good for community, good for country, good for climate, good for company) dalam menjalankan bisnisnya. Dia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan hutan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Sukanto Tanoto adalah contoh dari seorang entrepreneur yang mampu mengubah tantangan menjadi peluang, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan dunia. Dia adalah inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang ingin menggapai mimpi dan cita-cita mereka.