jfid – Konsumsi arak, minuman beralkohol tradisional yang telah lama dikenal di Indonesia, kembali menjadi sorotan. Semakin meningkatnya popularitas arak menimbulkan perdebatan mengenai manfaat dan risiko yang dihadapinya.
Mengapa arak kembali populer? Apa saja manfaat kesehatan yang mungkin didapatkan? Dan bagaimana dengan risikonya? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab dengan baik untuk memberikan pemahaman yang seimbang kepada masyarakat.
Arak adalah minuman beralkohol yang biasanya dibuat dari fermentasi dan distilasi bahan-bahan alami seperti beras, tebu, atau buah-buahan.
Di beberapa daerah di Indonesia, arak juga dikenal dengan nama lain seperti “sopi” di Maluku dan Nusa Tenggara atau “tuak” di Sumatera.
Proses pembuatan arak yang tradisional ini sering kali diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikan arak tidak hanya sebagai minuman tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi lokal.