Jfid – Hizbullah, yang didirikan pada tahun 1982 sebagai respons terhadap invasi Israel di Lebanon, telah menjadi aktor kunci dalam dinamika politik domestik dan luar negeri Lebanon.
Organisasi ini, yang awalnya berfokus pada perlawanan militer terhadap Israel, telah berkembang menjadi entitas politik yang kuat dengan pengaruh signifikan di dalam dan luar negeri.
Artikel ini akan mengulas pengaruh Hizbullah terhadap politik domestik Lebanon dan hubungannya dengan aktor internasional.
Pengaruh Domestik Hizbullah
Kekuatan Politik dan Militer
Hizbullah telah berhasil memposisikan dirinya sebagai kekuatan politik yang dominan di Lebanon.
Sejak masuk ke arena politik pada awal 1990-an, Hizbullah terus memperkuat posisinya melalui partisipasi dalam pemilihan umum dan membentuk aliansi dengan berbagai kelompok politik lainnya.
Saat ini, Hizbullah memiliki perwakilan yang signifikan di parlemen Lebanon dan juga di kabinet pemerintahan.
Kekuatan militer Hizbullah tidak dapat diabaikan.Dengan dukungan dari Iran, Hizbullah memiliki kapasitas militer yang melebihi angkatan bersenjata nasional Lebanon.
Kemampuan militer ini memberikan Hizbullah leverage dalam negosiasi politik domestik dan membuatnya menjadi pemain yang sulit diabaikan.
Pengaruh Sosial dan Ekonomi
Selain kekuatan politik dan militernya, Hizbullah juga memiliki pengaruh sosial dan ekonomi yang besar.
Organisasi ini menjalankan berbagai program sosial, termasuk rumah sakit, sekolah, dan layanan kesejahteraan, yang memberikan dukungan signifikan kepada komunitas Syiah di Lebanon.
Hal ini tidak hanya memperkuat basis dukungan Hizbullah tetapi juga memperluas pengaruhnya di kalangan masyarakat luas.
Pengaruh Luar Negeri Hizbullah
Hubungan dengan Iran dan Suriah
Hizbullah memiliki hubungan yang erat dengan Iran dan Suriah. Iran menyediakan dukungan finansial, militer, dan ideologis yang vital bagi Hizbullah.
Hubungan ini tidak hanya memperkuat kapasitas operasional Hizbullah tetapi juga memperluas pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Suriah juga merupakan sekutu penting bagi Hizbullah. Dukungan dari rezim Assad telah memberikan Hizbullah basis logistik yang krusial, terutama selama perang saudara Suriah.
Kehadiran Hizbullah di Suriah telah membantu mempertahankan rezim Assad, yang pada gilirannya memastikan keberlanjutan dukungan Suriah bagi Hizbullah.
Konflik dengan Israel
Hizbullah terus menjadi ancaman signifikan bagi Israel.Konflik tahun 2006 antara Hizbullah dan Israel menunjukkan kapasitas militer Hizbullah dan kemampuannya untuk mengganggu stabilitas regional.
Meskipun konflik ini berakhir dengan gencatan senjata, ketegangan antara Hizbullah dan Israel tetap tinggi, dengan potensi konfrontasi militer yang selalu mengintai.
Dampak pada Stabilitas Regional
Ketegangan Sektarian
Pengaruh Hizbullah sering kali memperburuk ketegangan sektarian di Lebanon dan kawasan sekitarnya.
Dukungan Hizbullah terhadap rezim Assad di Suriah, yang didominasi oleh Alawit, memperparah ketegangan dengan kelompok Sunni di wilayah tersebut.
Hal ini berpotensi menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut di Lebanon dan negara-negara tetangganya.
Dinamika Geopolitik
Keterlibatan Hizbullah dalam konflik Suriah dan hubungannya dengan Iran telah mengubah dinamika geopolitik di Timur Tengah.
Hizbullah kini dianggap sebagai alat proksi Iran, yang mempengaruhi kebijakan luar negeri banyak negara di kawasan tersebut, termasuk Arab Saudi dan Israel.
Ketegangan antara blok pro-Iran dan blok anti-Iran telah menciptakan garis konflik baru yang berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Hizbullah memainkan peran yang kompleks dalam dinamika politik domestik dan luar negeri Lebanon.
Sebagai kekuatan politik, militer, dan sosial, pengaruh Hizbullah melampaui batas-batas nasional Lebanon, mempengaruhi stabilitas regional dan hubungan internasional.
Untuk memahami sepenuhnya peran Hizbullah, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang berkontribusi pada kekuatannya dan dampaknya terhadap dinamika politik di Timur Tengah.