Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus diharapkan untuk memberikan arahan dan visi kepastoran bagi Gereja Katolik di era modern, yang menghadapi berbagai tantangan dan perubahan, termasuk isu-isu sosial, politik, ekonomi, lingkungan, dan kemanusiaan.
Salah satu isu yang paling kontroversial dan sensitif adalah hubungan Gereja Katolik dengan kaum LGBT, yang selama ini sering merasa ditolak, didiskriminasi, dan dikucilkan oleh Gereja.
Meskipun Paus Fransiskus telah menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan ramah, masih banyak pihak yang menentang dan mengkritik kebijakan-kebijakan yang dianggap terlalu liberal dan menyimpang dari doktrin tradisional Gereja.
Sebagai contoh, pada musim semi tahun 2021, Paus Fransiskus menyetujui keputusan dari kantor doktrin Vatikan yang melarang para imam memberkati hubungan sesama jenis.