Medan, Jurnalfaktual.id – Agama selalu mengajarkan hal baik, cinta kasih kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali. Semua umat beragama haruslah mengimplementasikan cinta kasih agar terwujud kerukunan antar umat beragama.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada pembukaan Dialog Nasional “Memperkokoh Ikatan Persaudaraan Kebangsaan” dan peluncuran buku Tuan Guru Batak di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau, Medan, Senin (23/9/19).
Hadir pada dialog tersebut, di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Wakapoldasu Brigjenpol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Selain itu hadir juga Rektor UIN Sumut Saidurrahman, Wakil Walikota Siantar Togar Sitorus, Kakanwil Kemenag Sumut Iwan Zulhami, Bunda Indah dan para pemuka agama.
Gubsu dalam kata sambutannya mengatakan, kerukunan juga termaktub dalam 4 pilar kebangsaan Indonesia, yang merupakan konsensus dasar yang menjadikan Indonesia tetap satu. Yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945.
Begitu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. “Keempatnya merupakan landasan hidup seluruh masyarakat Indonesia yang harus jadi pedoman,” kata Edy Rahmayadi.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan peluncuran buku Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban el Rahmaniy Rajagukguk yang berjudul ‘Dakwah Kerukunan dan Kebangsaan’. Buku tersebut merupakan rangkuman gagasan dan kiprah dakwah Tuan Guru Batak.
Mengenai buku tersebut, Edy Rahmayadi mengatakan sudah membacanya hingga selesai. Ia sepakat dengan isi buku tersebut. Untuk itu diharapkan agar masyarakat membacanya, karena buku tersebut menyampaikan dakwah mengenai kerukunan antar umat beragama. “Kalau orang senang baca buku, tak ada ini yang ribut,” katanya.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah. Dia berharap buku tersebut dapat membangkitkan semangat kebersamaan antar umat beragama. Wagub juga mengatakan, orang tua Tuan Guru Batak telah lama melakukan dakwah yang damai sejak lama.
“Semoga dengan hadirnya buku ini di tengah masyarakat semakin membangkitkan semangat kebersamaan kita, ini kita harapkan sehingga kita hidup berdampingan dengan rasa aman dan damai,” kata Musa Rajeckshah.
Pada kesempatan itu, Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban Elrahmanty menceritakan pengalamannya di tengah masyarakat Kristen. Persulukannya diapit dua gereja, namun hingga sekarang kerukunan masih terus terjaga tanpa ada masalah.
Tuan Guru Batak mengatakan buku tersebut ingin menyampaikan keberagaman tidak boleh terusik karena agama. Sementara itu, dialog nasional tersebut dimaksudkan agar umat antar agama sepakat membangun kerukunan.
Bunda Indah yang juga hadir sangat mengapresiasi dialog Nasional dan peluncuran buku tersebut dan akan mendukung penuh, tegas bunda Indah di sela sela sesi foto bersama pada akhir acara.
Laporan: Juliver L