Peletakan Sajam Sebagai Tanda Mengakhiri Kebiasaan Carok di Bangkalan

Redaksi
By Redaksi
2 Min Read
Peletakan Sajam Sebagai Tanda Mengakhiri Kebiasaan Carok di Bangkalan (Ilustrasi)
Peletakan Sajam Sebagai Tanda Mengakhiri Kebiasaan Carok di Bangkalan (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Sejumlah tokoh di Bangkalan, sepakat mengakhiri praktik kekerasan carok melalui pendekatan dialogis, musyawarah, dan penghormatan terhadap hukum.

Kesepakatan ini ditandai dengan deklarasi bersama untuk mengakhiri kekerasan carok, yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, Pemerintah Daerah, serta aparat kepolisian, kegiatan ini dikemas dengan seminar nasional di Pendapa Agung Bangkalan, Jumat (13/12/2024).

Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan, mengakhiri praktik kekerasan carok melalui pendekatan dialogis, musyawarah, dan penghormatan terhadap hukum ini sangat penting.

Menurutnya perlu membangun kesadaran baru di masyarakat bahwa menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan bukanlah solusi. Pendekatan dialogis, musyawarah, dan penghormatan terhadap hukum adalah jalan yang lebih baik untuk menjaga kehormatan, sekaligus memelihara kerukunan dalam lingkungan masyarakat.

“Ini sebuah langkah awal untuk mengakhiri kebiasaan carok dan semua pihak sepakat. Tentu ini sebuah gagasan yang bagus dan menuju masyarakat lebih damai,” ungkapnya.

Edward juga mengaku, bahwa komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai dan mengakhiri kekerasan carok ini penting, khususnya dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya menjunjung nilai-nilai kedamaian dan kearifan lokal yang sesuai dengan tuntunan agama dan hukum.

“Komitmen ini penting kita galakkan bersama demi terciptanya masyarakat yang kondusif dan rukun, sekaligus menjadi fondasi penting dalam menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujar dia.

Diketahui, seminar nasional ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh agama, akademisi, dan perwakilan pemerintah daerah. Pj. Bupati Bangkalan, Arief M. Edie. Dalam kegiatan ini, sejumlah tokoh blater meletakkan senjata tajam sebagai simbol penghentian kebiasaan carok. (ifa/jfid)

- Advertisement -
Share This Article