Pancasila vs Realitas: Kesenjangan yang Menganga

Fahrur Rozi By Fahrur Rozi
3 Min Read
Pancasila Terancam! Siapa Dalangnya?
Pancasila Terancam! Siapa Dalangnya?
- Advertisement -

jfid – Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, adalah satu set nilai-nilai yang diakui secara resmi oleh negara untuk memandu kehidupan bermasyarakat.

Namun, dalam realitasnya, kita seringkali melihat adanya kesenjangan yang cukup besar antara idealisme Pancasila dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kesenjangan ini.

1. Kebhinekaan vs Diskriminasi

Salah satu pilar Pancasila adalah kebhinekaan, menghargai perbedaan dan keragaman dalam masyarakat.

Namun, realitas di lapangan seringkali menunjukkan adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas seperti suku, agama, dan gender.

Ad image

Mulai dari pekerjaan hingga akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, kesenjangan masih menjadi masalah yang nyata.

2. Keadilan Sosial vs Kesenjangan Ekonomi

Pancasila menegaskan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, dalam kenyataannya, kesenjangan ekonomi masih sangat terasa.

Jarak antara orang kaya dan miskin semakin melebar, sementara akses terhadap kesempatan ekonomi masih belum merata. Banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan sementara sebagian kecil menikmati kemewahan yang berlebihan.

3. Demokrasi vs Oligarki Politik

Prinsip demokrasi yang dijunjung tinggi oleh Pancasila seharusnya memastikan partisipasi aktif rakyat dalam proses politik.

Namun, realitas politik di Indonesia seringkali diwarnai oleh dominasi oligarki, di mana kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil elit politik dan ekonomi.

Hal ini mempersempit ruang bagi partisipasi politik masyarakat umum dan mengancam prinsip keadilan dalam pengambilan keputusan.

4. Persatuan vs Konflik Sosial

Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman. Namun, kita sering melihat konflik sosial yang timbul akibat perbedaan pendapat, suku, agama, dan ideologi.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kita memiliki Pancasila sebagai panduan, tantangan dalam membangun persatuan tetap ada dan harus diatasi secara bersama-sama.

Penutup: Mengatasi Kesenjangan

Melihat kesenjangan antara idealisme Pancasila dan realitas yang ada, penting bagi kita untuk terus berusaha memperbaiki kondisi.

Langkah-langkah konkret seperti memperkuat supremasi hukum, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta memastikan partisipasi politik yang lebih inklusif dapat membantu mengurangi kesenjangan tersebut.

Dengan kerja keras dan komitmen bersama, kita dapat membangun Indonesia yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

- Advertisement -
Share This Article