jfid – Peternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba tentu mengenal rumput gajah.
Sebagai pakan hijauan yang murah dan mudah didapat.
Namun, rumput gajah tidak bisa disimpan lama, apalagi di musim kemarau. Bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Salah satu solusinya adalah fermentasi pakan ternak.
Fermentasi adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, atau ragi.
Dengan fermentasi, pakan ternak bisa bertahan lebih lama.
Bahkan hingga satu tahun, tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.
Tidak hanya itu, fermentasi juga bisa meningkatkan kualitas pakan ternak.
Baik dari segi tekstur, aroma, rasa, maupun kesehatan.
Fermentasi bisa membantu memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak.
Menambah nafsu makan, mengurangi stress, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat pertumbuhan.
Fermentasi pakan ternak bisa dilakukan dengan berbagai bahan, tidak hanya rumput gajah.
Beberapa bahan lain yang bisa difermentasi adalah jerami padi, dedak padi, ampas tahu, dan kulit kopi.
Semua bahan ini merupakan limbah yang bisa didapat dengan mudah dan murah, tetapi memiliki potensi nutrisi yang tinggi.
Proses fermentasi pakan ternak juga tidak sulit.
Yang dibutuhkan adalah bahan pakan, air, gula, dan bahan pengurai seperti EM4, ragi tape, atau Aspergillus.
Bahan-bahan ini dicampur dan dimasukkan ke dalam wadah tertutup seperti drum plastik, kantong plastik, atau silo.
Setelah beberapa hari, pakan fermentasi siap digunakan.
Fermentasi pakan ternak merupakan solusi hemat dan sehat untuk peternak.
Dengan fermentasi, peternak bisa menekan biaya produksi.
Menghemat waktu dan tenaga, serta meningkatkan kesejahteraan hewan ternak.
Fermentasi juga bisa membantu mengurangi limbah pertanian dan pabrik makanan.
Serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.