Mundur atau Dipecat!? Pilihan Keras PDIP ke Budiman Sudjatmiko

jfid
By jfid
4 Min Read
- Advertisement -

jfid – PDIP Beri Pilihan Keras ke Budiman Sudjatmiko: Mundur atau Dipecat!Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendapat ultimatum dari partainya usai menyatakan dukungan kepada calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara deklarasi Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (18/8/2023).

PDIP menilai tindakan Budiman sebagai indisipliner dan tidak sejalan dengan keputusan partai yang telah mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tidak akan memberi toleransi lagi atas tindakan Budiman. Oleh sebab itu, PDIP hanya akan memberikan dua opsi kepada Budiman: antara keluar partai secara sukarela atau dipecat.

“Yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas, opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan,” jelas Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Balikpapan, Minggu (20/8/2023), dikutip dari rilis media PDIP.

Hasto mengungkapkan, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan mengumumkan nasib Budiman pada Senin (21/8/2023) besok. Hasto menggarisbawahi PDIP ingin kadernya berorganisasi atas dasar kesukarelaan bukan karena iming-iming.

Lebih lanjut, dia mengatakan polemik deklarasi dukungan Budiman ke Prabowo ini sebagai pembajakan politik. Menurutnya, ini membuktikan kubu Prabowo tidak percaya diri hadapi Pilpres 2024. Padahal, lanjutnya, koalisi pendukung Prabowo sudah gemuk dengan empat partai politik (parpol) parlemen yaitu Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN.

Sementara PDIP hanya bersama satu parpol parlemen mendukung pencapresan Ganjar Pranowo yaitu PPP. “Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto.

Budiman sebelumnya juga sudah menyambangi kediaman Prabowo pada Juli lalu. PDIP pun sudah memanggil Budiman namun tidak memberikan sanksi apa pun. Langkah Budiman memberikan dukungan terhadap Prabowo itu tidak sejalan dengan langkah PDIP.

Partai berlambang banteng moncong putih sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024.

Kini, Partai Gerindra secara terang-terangan menyatakan siap menampung mantan aktivis 98 tersebut jika dia dipecat dari PDIP. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Andy Budiman mengatakan pihaknya akan membuka pintu selebar-lebarnya jika Budiman ingin bergabung menjadi kader Gerindra.

“Kalau dia mau gabung ke Gerindra ya silakan saja. Kami akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk beliau,” kata Andy.

Andy menilai langkah Budiman mendukung Prabowo sebagai bentuk keberanian dan idealisme politik yang patut diapresiasi. Dia juga menampik anggapan bahwa dukungan Budiman kepada Prabowo merupakan upaya untuk mendapatkan tiket maju sebagai cawapres atau cagub Jawa Tengah dari Gerindra.

“Saya kira beliau tidak ada niat seperti itu. Beliau murni karena idealisme politik dan keberanian untuk mendukung Pak Prabowo,” ujar Andy.

Budiman sendiri mengaku terinspirasi oleh pemikiran Prabowo yang ditulis dalam buku Paradoks Indonesia. Dia mengatakan gagasan yang Prabowo tulis dalam bukunya itu sama dengan semangat yang diperjuangkan para aktivis terutama soal kedaulatan Indonesia.

“25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo,” jelas Budiman usai deklarasi relawan Prabu.

- Advertisement -
Share This Article