jfid – Hubungan antara China dan Israel adalah sebuah perpaduan yang rumit dan penuh dinamika, terpapar oleh latar belakang historis, pertimbangan ekonomi, kebijakan politik, dan faktor-faktor regional yang melibatkan kedua negara.
Sejarah panjang ini mencakup masa Perang Dunia II di mana sekitar 20.000 warga Yahudi dari Eropa mencari perlindungan di Shanghai, Cina.
Namun, setelah berkuasanya Partai Komunis, para pedagang Yahudi di Cina menghadapi tekanan dan pada akhirnya terpaksa meninggalkan negara tersebut pada tahun 1949.
Meskipun demikian, pada tahun 1992, China dan Israel secara resmi membuka kantor perwakilan diplomatik, menciptakan dasar untuk hubungan bilateral yang baru.
Sejak saat itu, hubungan ekonomi antara keduanya telah berkembang pesat, mencapai puncaknya pada tahun 2023 dengan perdagangan bilateral senilai 22 miliar dolar AS.
Presiden China, Xi Jinping, dengan tegas menyatakan bahwa kerjasama ekonomi ini memberikan keuntungan yang saling melengkapi bagi kedua negara, menggambarkan dinamika positif dari kerjasama mereka.
Namun, dalam konteks dinamika politik global, hubungan ini juga menghadapi tantangan yang serius. Salah satunya adalah peran China sebagai mediator dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Meskipun China menyatakan niatnya untuk memediasi, netralitasnya dipertanyakan karena kecenderungan negara ini terkadang mendukung pendekatan yang lebih kritis terhadap tindakan Israel, terutama dalam konflik di Jalur Gaza.
Lebih lanjut, kedekatan historis Israel dengan Amerika Serikat menciptakan perbedaan mendasar yang membedakan Israel dari banyak negara lain dalam hubungan internasionalnya.
Kontroversi terbaru muncul ketika pengguna internet di China melaporkan bahwa nama Israel tidak lagi terlihat di peta online Baidu dan Alibaba.
Kedua perusahaan ini, yang merupakan pemimpin pasar di China, tidak lagi dengan jelas menunjukkan nama Israel di peta-peta online mereka, menciptakan kebingungan dan pertanyaan terkait sikap China dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza.
Penghapusan ini menggambarkan ketidakpastian dan kompleksitas dalam pendekatan China terhadap isu-isu regional yang kontroversial.
Secara keseluruhan, hubungan antara China dan Israel adalah cerminan dari dunia yang kompleks dan terus berubah.
Meskipun adanya kerjasama ekonomi yang kuat, faktor-faktor politik dan ideologis memunculkan tantangan yang memerlukan pemahaman mendalam dan dialog terus-menerus antara kedua negara ini.
Dinamika kompleks ini mencerminkan kompleksitas geopolitik modern dan menjadi contoh nyata dari bagaimana negara-negara saling terkait dalam bentuk yang beragam, menciptakan tantangan serta peluang baru dalam hubungan internasional.