Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pejuang Kemerdekaan di Kota Pempek

Apriansyah By Apriansyah
5 Min Read
- Advertisement -

jfid – Mayjen TNI (Purn) dr. Adnan Kapau Gani atau biasa disingkat A.K. Gani dikenal sebagai sosok pahlawan pejuang kemerdekaan di Kota Pempek Sumatera Selatan (Sumsel).

Ia Pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia dan seorang dokter, ia juga merupakan tokoh militer tanah air dan menetap lama di Palembang

A.K. Gani lahir di Palembayan, Sumatra Barat, pada tanggal 16 September 1905. Ayahnya adalah seorang guru. Perjuangannya dirintis sejak usia 18 tahun, tahun 1923 bergabung di Organisasi Yong Sumatera Bond atau Pemuda Sumatera yang turut andil dalam mengikrarkan ” Sumpah Pemuda ” tahun 1928.

Sebagai Pahlawan Rakyat, Dr AK GANI memimpin perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang di Sumatera Selatan.

Ad image

Gani menyelesaikan pendidikan awalnya di Bukittinggi pada tahun 1923. Kemudian ia pergi ke Batavia untuk menempuh pendidikan menengah dan mengambil sekolah kedokteran.

Ia meneruskan ke sekolah tinggi kedokteran STOVIA di Jakarta. Namun Sayangnya, sekolah ini pada 1927 ditutup, sehingga Gani harus melanjutkan sekolah ke AMS (setingkat SMA zaman Belanda) hingga lulus pada 1928. Setahun kemudian, Adnan masuk Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hoge School/GHS) Jakarta.

Setelah diproklamasikannya kemerdekaan RI beliau dengan sigapnya merealisasikan proklamasi tersebut di daerah Palembang, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung, yang selanjutnya sampai seluruh pulau Sumatera.

Pada 1945, A.K Gani menjadi komisaris PNI dan Residen Sumsel. Dia juga mengkoordinir usaha militer karena menilai Palembang memiliki lokomotif ekonomi yang layak untuk bangsa. Pada Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947, A.K Gani resmi menjabat sebagai Menteri Kemakmuran saat Kabinet Sjahrir III.

Ketika itu, tugasnya memantau Indonesia terutama perkembangan Sumsel. Salah satu yang ia pantau adalah Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI yang sudah masuk ke Sumsel.

Setelah Indonesia merdeka dan selama masa revolusi fisik, dia memperoleh kekuasaan politik dengan bertugas di kemiliteran. Kemudian tahun 1954, ia diangkat menjadi Rektor Universitas Sriwijaya di Palembang. Ia tetap aktif dan tinggal di Sumsel hingga wafat.

Dari perjalanan sejarah yang panjang mulai dari perintisan, pergerakan dan perjuangan menegakkan proklamasi kemerdekaan RI, jasa dan pengabdiannya kepada masyarakat bangsa dan negara sangat mendapat perhatian oleh segenap kalangan masyarakat.

Rumah milik pahlawan nasional Mayor Jend TNI (Purn) dr. AK Gani yang beralamat di Jalan MP Mangkunegara, Nomor 1 Sukamaju, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, dibangun pada 1956 dan hingga kini Tetap berdiri kokoh dan Tempat tinggalnya kini beralih fungsi sebagai Museum AK Gani sejak 2004 lalu.

Museum AK Gani sejak 2004

Museum Tersebut didirikan oleh Yayasan HJRA Masturah A.K. Gani, Sebagai tempat untuk mengenang jasa beliau serta mengumpulkan, melestarikan, dan memamerkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan A.K. Gani, mulai dari perintisan pergerakan dan perjanjian serta peran dan ketertiban di masa-masa proklamasi.

Semua arsip peninggalan sang pejuang kemerdekaan Indonesia dari era 1928 hingga akhir hayatnya masih tersimpan rapi. Museum yang dikelola oleh Yayasan Hj RA Masturah AK Gani, nama sang istri, yang dikepalai oleh anaknya GI Priyanti Gani.

Lebih dari 1.400 koleksi peninggalan AK Gani dan RA Masturah berupa bintang jasa, penghargaan, piagam, surat menyurat, mesin ketik, peralatan kedokteran, kamera, ratusan foto-foto perjuangan. Bahkan ada kurang lebih sebanyak 700 buku milik AK Gani.

Untuk mengenang jasa-jasanya, pada tanggal 9 November 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada A.K. Gani. Gelar ini diterimanya bersama dengan Slamet Rijadi, Ida Anak Agung Gde Agung, dan Moestopo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK.

Selain itu namanya juga diabadikan sebagai nama rumah sakit di Palembang yaitu Rumah Sakit AK Gani dan nama ruas jalan beberapa kota di Indonesia.

Sumber bacaan: Wikipedia

- Advertisement -
Share This Article