jfid – Saat pasangan terlibat dalam perselingkuhan, perasaan yang muncul bisa beragam, dari kesedihan hingga kemarahan.
Tapi, mengapa mereka memilih untuk berselingkuh?
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 oleh The Journal of Sex Research, ada delapan faktor utama yang mendorong seseorang untuk berselingkuh.
Kemarahan atau Balas Dendam
Terkadang, perselingkuhan terjadi karena kemarahan atau keinginan untuk membalas dendam.
Ini bisa muncul saat seseorang merasa tidak dipahami atau ketika hubungan terasa kurang memuaskan.
Kehilangan Cinta Romantis
Pada awalnya, hubungan penuh dengan gairah dan kegembiraan.
Namun, seiring berjalannya waktu, kilauan itu bisa memudar, mendorong seseorang untuk mencari kembali perasaan cinta yang hilang.
Faktor Situasional dan Kesempatan
Kesempatan untuk berselingkuh dapat meningkatkan potensi perselingkuhan, tetapi tidak semua orang akan memilih untuk berselingkuh meski memiliki kesempatan.
Masalah Komitmen
Persepsi tentang komitmen dalam hubungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
Ketidaknyamanan atau ketakutan akan keterikatan dapat mendorong seseorang untuk mencari keintiman di luar hubungan.
Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi
Kebutuhan akan keintiman emosional, fisik, dan sosial dalam hubungan yang tidak terpenuhi bisa memicu pencarian kepuasan di luar hubungan.
Hasrat Seksual
Keinginan untuk berhubungan seks dengan orang lain bisa menjadi pendorong perselingkuhan, terlepas dari kepuasan seksual dalam hubungan yang ada.
Menginginkan Variasi
Beberapa orang mungkin mencari variasi dalam hubungan, termasuk dalam hal komunikasi, aktivitas, atau ketertarikan pada orang lain.
Harga Diri yang Rendah
Rasa kurangnya harga diri atau kepercayaan pada diri sendiri dapat mendorong seseorang untuk mencari validasi dan pengakuan dari orang lain melalui hubungan yang baru.
Jadi, perselingkuhan adalah tindakan yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan tidak selalu berkaitan dengan kualitas hubungan yang ada.