Menelusuri Jejak Rubella: Dari Asal Usul Hingga Dampaknya

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
2 Min Read
Ibu Hamil Terhindar dari Virus Rubella dan Toksoplasma Seperti Nita Vior? Hindari 5 Makanan Mentah Ini!
Ibu Hamil Terhindar dari Virus Rubella dan Toksoplasma Seperti Nita Vior? Hindari 5 Makanan Mentah Ini!
- Advertisement -

jfid – Rubella, yang juga dikenal sebagai Campak Jerman, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella.

Penyakit ini memiliki sejarah panjang dan telah menjadi perhatian kesehatan masyarakat global karena dampaknya yang serius, terutama pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Asal Usul Virus Rubella

Virus rubella berasal dari keluarga virus Togaviridae dan genus Rubivirus. Habitat alami virus ini terdapat di daerah tropis, subtropis, dan daerah yang memiliki musim semi.

Ad image

Penularan virus ini terjadi melalui percikan air liur penderita yang masuk ke tubuh orang lain, serta melalui cairan tubuh seperti keringat.

Virus ini dapat berkembang biak dalam sel-sel yang melapisi bagian belakang tenggorokan dan hidung, dan menyebar melalui aliran darah atau sistem getah bening ke bagian tubuh lain.

Dampak Rubella Terhadap Kesehatan

Meskipun gejala rubella umumnya ringan, seperti demam, batuk, pilek, dan ruam merah pada kulit, dampaknya bisa sangat serius jika menular pada ibu hamil.

Infeksi rubella pada trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau sindrom rubella kongenital pada bayi yang terlahir, yang meliputi katarak, tuli, cacat jantung bawaan, dan kelainan organ lain.

Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita yang merencanakan kehamilan untuk memeriksa kekebalan tubuh terhadap rubella.

Pencegahan dan Vaksinasi

Vaksin rubella, yang merupakan bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, rubella), pertama kali dilesenkan pada tahun 1969 dan telah berhasil mengurangi jumlah kasus rubella secara signifikan di banyak negara.

Imunisasi MMR diberikan pada usia 12-15 bulan dengan dosis kedua pada usia 4-6 tahun. Wanita usia subur juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella dan, jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi.

Kesimpulan

Penelusuran jejak rubella menunjukkan bahwa meskipun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, masih ada risiko serius yang ditimbulkan, terutama bagi ibu hamil dan bayi yang belum lahir.

Kesadaran dan upaya pencegahan melalui vaksinasi adalah kunci untuk melindungi generasi masa depan dari dampak buruk rubella.

- Advertisement -
Share This Article