jfid – Jepang, yang sering disebut sebagai “Negeri Matahari Terbit”, memiliki sejarah dan makna unik yang menjadi landasan julukannya ini.
Letak geografisnya yang berada di timur China memberikan kesan visual bahwa matahari terbit dari Jepang.
Dalam pandangan dari China, terlihat seolah-olah matahari bangkit dari arah Jepang, memberikan dasar bagi pemberian julukan ini.
Dalam bahasa aslinya, nama negara Jepang adalah Nihon, yang secara harfiah berarti “asal matahari”. Makna ini kemudian diperluas dan diinterpretasikan sebagai “negeri matahari terbit”, sebuah julukan yang kini dikenal luas di seluruh dunia.Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada abad ke-6, Pangeran Jepang, Shotoku, sangat terpengaruh oleh budaya dan pemikiran China dalam menjalankan pemerintahan negaranya.
Shotoku adalah tokoh yang pertama kali merujuk pada Jepang sebagai “negeri matahari terbit”.
Pada tahun 607 Masehi, dalam surat yang ditulisnya kepada Kaisar Sui China, ia menyebut dirinya sebagai Putra Langit di negeri yang mataharinya terbit.
Dinasti Sui kemudian menggunakan istilah Nihon (asal matahari) untuk merujuk pada Jepang.
Dari perspektif geografis China, terlihat jelas bahwa matahari tampak terbit dari arah Jepang, yang menjadi dasar bagi pemberian julukan ini.
Oleh karena itu, julukan “Negeri Matahari Terbit” untuk Jepang bukanlah semata-mata sebuah istilah, melainkan juga mencerminkan sejarah serta letak geografis yang menjadi ciri khas negara tersebut.