jfid – Maraknya pembajakan akun medsos terutama aplikasi WhatsApp meresahkan. Jika tak berhati hati, masyarakat dapat mengalami kasus penipuan.
“Sikapi dengan hati-hati, jangan direspon langsung apalagi ” baperan” karena nomor yang tertera sangat dikenal dan ada di daftar kontak,” jelas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, DR Najamuddin Amy di Mataram, Rabu (14/07).
Dijelaskannya, akun WA yang kena hack (bajak) biasanya mengirimkan permintaan transfer uang ke rekening tertentu. Seringkali, karena nomor kerabat dan relasi yang dibajak sangat dikenal membuat penerima kurang berhati hati. Hal ini bisa dicegah dengan tidak melayani percakapan, mencermati kesesuaian nama rekening dalam pesan atau melakukan konfirmasi pada orang lain yang juga mengenal akun tersebut jika mencurigai kejanggalan.
Kadis Kominfotik ini menambahkan, selain masyarakat umum, kasus pembajakan akun medsos ini juga menimpa beberapa pejabat Pemprov.
Bang Najam juga mengingatkan, selain menyikapi akun medsos yang ditengarai bermodus penipuan, hal lain adalah berhati hati pada pesan WA yang dapat mengambil alih atau membajak akun. Beberapa yang sudah diketahui adalah pesan pengisian voucher game online dan permintaan data pribadi saat mengakses aplikasi tertentu secara sengaja atau tidak sengaja.
“Hati hati juga dengan kebocoran data pribadi. Jangan mudah memberikannya untuk aplikasi atau laman daring tertentu yang tidak jelas tujuannya atau tidak resmi untuk verifikasi karena akan membuka peluang pembajakan,” jelas Bang Najam.