jfid – Manchester City tidak berhasil mendapatkan Eberechi Eze dari Crystal Palace di hari terakhir bursa transfer. Klub juara Liga Inggris itu menawarkan 60 juta poundsterling (Rp1,1 triliun) untuk pemain sayap berbakat itu, tetapi ditolak oleh Palace yang meminta 80 juta poundsterling.
Eze merupakan salah satu pemain paling menonjol di Liga Inggris musim lalu. Ia mencetak empat gol dan lima assist dalam 37 pertandingan untuk Palace. Ia juga dipanggil oleh tim nasional Inggris untuk Piala Dunia 2023.
Man City tertarik untuk merekrut Eze setelah menjual Cole Palmer ke Chelsea dengan harga 42,5 juta poundsterling. Palmer adalah pemain muda berbakat yang diharapkan bisa menjadi pengganti Sergio Aguero di masa depan.
Namun, Palace tidak mau melepas Eze dengan mudah. Mereka menilai pemain berusia 23 tahun itu sebagai aset penting bagi tim mereka. Mereka juga tidak tergoda oleh tawaran Man City yang sudah melebihi harga pasar Eze yang sekitar 50 juta poundsterling.
Man City pun harus mengubur impian mereka untuk mendapatkan Eze di menit-menit terakhir bursa transfer. Hal ini tentu saja mengecewakan bagi Pep Guardiola, yang ingin memperkuat lini serangnya setelah kehilangan Aguero dan Raheem Sterling.
Guardiola sendiri tidak bisa hadir di hari terakhir bursa transfer karena sedang menjalani masa pemulihan di Barcelona setelah menjalani operasi punggung. Ia hanya bisa berkomunikasi dengan stafnya melalui telepon.
Man City sebenarnya sudah mendatangkan beberapa pemain baru di bursa transfer ini. Mereka berhasil merekrut Matheus Nunes dari Wolves dengan harga 53 juta poundsterling, Erling Haaland dari Borussia Dortmund dengan harga 150 juta poundsterling, dan Nathan Ake dari Bournemouth dengan harga 40 juta poundsterling.
Namun, tampaknya Guardiola masih belum puas dengan skuadnya. Ia ingin menambah variasi dan kreativitas di lini depannya. Eze adalah salah satu target utamanya, tetapi ia gagal mendapatkannya.