jfid – Wandro Malau Lurah Mangga Kecamatan Medan Tuntungan terlihat emosi melayani warganya (JL) yang berdomisili di jalan Tembakau 3 saat akan mengurus surat keterangan Belum Pernah Menikah, Senin (07/06/2021).
Sudah tiga kali ke Kantor Lurah Mangga sedikit agak kesal atas kinerja pegawai Kantor Lurah yang tidak langsung menyampaikan apa saja syarat pengurusan Surat Keterangan Belum Pernah Menikah sehingga JL bolak balik datang karena ada saja yang harus dilengkapi.
Merasa sedikit agak kesal apalagi sudah jam 14.00 loket kantor Lurah Mangga masih bertuliskan Istrahat membuat JL mondar mandir di ruangan depan Kantor Lurah.
Dalam waktu hitungan menit tulisan Istrahat diambil pegawai saya pun langsung menghampiri pegawai yang mengambil tulisan Istrahat pertanda pelayanan ke masyarakat sudah dimulai kembali.
Tanpa membuang waktu JL menyodorkan berkas yang sebelumnya saya sudah melengkapinya, namun ada aja kekurangannya. Kemudian saya hubungi Lurah dan tak berapa lama Lurah pun keluar dari ruangan nya menuju loket pelayanan.
Selanjutnya saya pun menyampaikan berkas yang sudah saya lengkapi namun setelah Lurah melihat seluruh berkas Lurah mengatakan supaya melengkapi surat keterangan kematian orang tua laki-laki nya mana.
Spontan JL menjawab kalau orang tua nya belum ada surat kematiannya, namun sang Lurah menyuruh supaya kuburan nya di foto.
Kemudian saya jawab gimana Pak Lurah ini foto kuburan kok dijadikan berkas pengurusan Surat Keterangan Belum Menikah padahal sudah ada di tanda tangani Ibunya dengan melampirkan Fotocopy KTP.
Kalau ada apa-apa nanti dikemudian hari gimana, Wandro menimpali dengan suara sedikit agak meninggi yang juga disaksikan Sekretaris Lurah dan beberapa pegawai Kelurahan.
Selanjutnya JL pun ikut menjawab, mana mungkin ada apa-apa Pak Lurah kan Bapaknya sudah meninggal dan lagian di surat itu ada tertulis kalau yang buat surat pernyataan bertanggugjawab secara hukum tanpa melibatkan kepala Lingkungan dan Pemerintah Kelurahan Mangga.
Kemudian Lurah Wandro memukul meja loket pelayanan yang membuat saya dan seorang ibu lansia saat itu terkejut. Kok main pukul meja Pak Lurah apa begini cara Lurah melayani warga. Lurah langsung menimpali perkataan saya, “Sudah sana lengkapi berkas baru datang lagi sini,” pungkasnya.