jfid – Monumen Nasional (Monas) Jakarta, yang biasanya menjadi tempat wisata, menjadi saksi bisu aksi bela Palestina yang menggetarkan hati pada hari Minggu. Ribuan orang berkumpul di area tersebut dengan satu tujuan mulia: membela Palestina.
Peserta aksi mulai berdatangan seiring terbitnya matahari, memenuhi area Monas, membentuk lautan manusia yang bergerak dengan satu irama.
Namun, seiring berjalannya waktu, lautan manusia itu mulai surut. Peserta aksi meninggalkan area Monas sejak pukul 09.10 WIB dengan tertib, meski berjalan berimpitan. Suasana yang tadinya penuh semangat perlahan berubah menjadi hening, hanya terdengar lantunan selawat.
Selawat melantun dari mulut semua kalangan, anak-anak maupun orang dewasa, mengisi udara pagi Jakarta.
Mereka berselawat bersama, seolah menjadi simbol solidaritas terhadap Palestina. Aksi ini digelar untuk mengupayakan gencatan senjata, menghentikan penyerangan, dan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai penggagas aksi ini menggelar “Aksi Akbar Bela Palestina”. MUI tidak sendirian, elemen buruh dan petani juga turut meramaikan aksi tersebut. Mereka merasa terpanggil melihat kekejian Israel terhadap warga Palestina.
Untuk mengamankan aksi ini, 3.448 personel gabungan diterjunkan. Personel itu berasal dari Polres Metro Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta. Mereka berjaga-jaga, memastikan aksi berlangsung dengan aman dan tertib.
Meski aksi ini telah berakhir, semangat para peserta masih terasa. Mereka mungkin telah membubarkan diri, namun pesan mereka tetap menggema: Palestina, kami bersamamu.
Aksi ini bukan sekadar kumpulan orang, tapi representasi dari kepedulian dan keinginan perdamaian yang mendalam dari rakyat Indonesia.