jfid – Kucing Himalaya adalah salah satu jenis kucing yang menarik perhatian banyak pecinta kucing di Indonesia.
Kucing ini memiliki penampilan yang cantik dan menggemaskan, dengan bulu lebat dan corak warna yang mirip dengan kucing Siam.
Namun, tahukah Anda bahwa kucing Himalaya sebenarnya.
Adalah hasil persilangan antara kucing Persia dan kucing Siam?
Kucing Himalaya dahulu dikenal dengan nama Kucing Persia Warna Poin.
Karena memang sejarahnya terciptanya jenis ini adalah berkat perkawinan antara ras Persia dengan ras Siam.
Hasil dari persilangan tersebutlah yang akhirnya tercipta jenis baru bernama Kucing Himalaya.
Dengan ciri khas berbentuk seperti Persia namun memiliki corak bulu seperti kucing Siam.
Kucing Himalaya pertama kali muncul pada tahun 1930-an di Amerika Serikat.
Ketika seorang peternak kucing bernama Virginia Cobb melakukan eksperimen.
Dengan mengawinkan kucing Persia berwarna putih dengan kucing Siam berwarna seal point.
Tujuannya adalah untuk menciptakan kucing Persia dengan warna poin yang lebih kontras dan menarik.
Namun, kucing Himalaya tidak langsung mendapatkan pengakuan sebagai ras yang berbeda dari kucing Persia. Baru pada tahun 1950-an.
Kucing Himalaya mulai diperkenalkan di Eropa dan terus menyebar.
Hingga akhirnya turut populer di kalangan pecinta kucing Indonesia.
Harga Kucing Himalaya: Mahal Tapi Sebanding dengan Kualitasnya
Kucing Himalaya termasuk salah satu jenis kucing yang cukup mahal di Indonesia.
Karena masih memiliki darah keturunan kucing Persia yang juga terkenal sebagai kucing mewah.
Harga kucing Himalaya bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung dari usia, kualitas, dan riwayat keturunannya.
Menurut situs Kucingku.id, harga kucing Himalaya anakan berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000.
Sedangkan harga kucing Himalaya dewasa bisa mencapai Rp2.500.000 hingga Rp4.500.000.
Harga kucing Himalaya juga dipengaruhi oleh jenis wajahnya, apakah wajah boneka (doll face) atau wajah datar (flat face).
Kucing Himalaya wajah boneka memiliki karakteristik berupa wajah yang sedikit pesek jika dilihat dari samping.
Sedangkan kucing Himalaya wajah datar memiliki karakteristik berupa wajah yang sangat pesek sehingga terlihat seperti datar.
Kucing Himalaya wajah datar biasanya lebih mahal daripada kucing Himalaya wajah boneka, karena dianggap lebih langka dan unik.
Selain itu, harga kucing Himalaya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Seperti kondisi kesehatan, kebersihan, vaksinasi, dan prestasi.
Kucing Himalaya yang sehat, bersih, sudah divaksin.
Dan memiliki orang tua yang pernah menang kontes, tentu akan lebih mahal daripada kucing Himalaya yang kurang terawat.
Belum divaksin, dan tidak memiliki riwayat keturunan yang bagus.
Meski mahal, harga kucing Himalaya sebanding dengan kualitasnya.
Kucing Himalaya memiliki bulu yang lebat, halus, dan berkilau.
Dengan warna yang bervariasi, seperti putih, coklat, abu-abu, atau krem.
Kucing Himalaya juga memiliki mata yang besar, bulat, dan berwarna biru, yang menambah pesona dan kecantikannya.
Kucing Himalaya juga memiliki sifat yang manis, lembut, dan setia.
Kucing Himalaya sangat menyukai perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya, dan bisa menjadi teman yang baik bagi anak-anak.
Kucing Himalaya juga cerdas, penasaran, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Kucing Himalaya Kampung: Hasil Perkawinan Silang dengan Ras Lokal
Selain kucing Himalaya murni, ada juga kucing Himalaya kampung.
Yang merupakan hasil perkawinan silang antara kucing Himalaya dengan kucing ras lokal.
Seperti kucing kampung, kucing anggora, atau kucing lainnya.
Kucing Himalaya kampung biasanya memiliki bentuk tubuh yang lebih mirip dengan kucing ras lokal.
Namun masih memiliki corak warna yang khas dari kucing Himalaya.
Kucing Himalaya kampung biasanya lebih murah daripada kucing Himalaya murni.
Karena sudah merupakan campuran dengan ras kucing yang banyak ditemui di pinggir jalan.
Harga kucing Himalaya kampung berkisar antara Rp700.000 hingga Rp1.000.000, tergantung dari usia dan kondisinya.
Kucing Himalaya kampung juga memiliki sifat yang lebih aktif, lincah, dan mandiri daripada kucing Himalaya murni.
Karena mewarisi darah dari kucing ras lokal yang suka jalan-jalan dan berburu.
Kucing Himalaya kampung juga lebih mudah dalam perawatan.
Karena bulunya tidak sepanjang dan sebanyak kucing Himalaya murni.
Cara Merawat Kucing Himalaya: Perhatikan Bulu, Makanan, dan Kesehatannya
Kucing Himalaya termasuk jenis kucing yang membutuhkan perawatan yang ekstra.
Terutama untuk bulunya yang panjang dan lebat.
Kucing Himalaya harus sering disisir, minimal dua kali sehari, untuk menghindari bulu yang kusut, rontok, atau berbau.
Kucing Himalaya juga harus rutin dimandikan, minimal dua minggu sekali, dengan menggunakan sampo khusus kucing.
Selain bulu, kucing Himalaya juga harus diberi makanan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhannya.
Kucing Himalaya bisa diberi makanan basah atau kering.
Asalkan mengandung nutrisi yang seimbang dan tidak menimbulkan alergi.
Kucing Himalaya juga harus diberi air minum yang cukup dan bersih, untuk menjaga kesehatan ginjalnya.
Kucing Himalaya juga harus rutin dibawa ke dokter hewan.
Minimal enam bulan sekali, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan sterilisasi.
Kucing Himalaya rentan terkena penyakit seperti batuk, pilek, infeksi saluran kemih, atau masalah mata.
Oleh karena itu, pemilik harus selalu memperhatikan kondisi kucing Himalaya.
Dan segera mengobatinya jika ada gejala yang tidak normal.
Kucing Himalaya adalah jenis kucing yang sangat menawan, baik dari segi penampilan maupun kepribadian.
Kucing Himalaya bisa menjadi hewan peliharaan.
Yang setia, manis, dan menggemaskan, asalkan diberi perawatan yang tepat dan cinta yang tulus.
Jika Anda tertarik untuk memelihara kucing Himalaya, pastikan Anda siap untuk memberikan yang terbaik untuk kucing Anda.