Krisis Iklim Ancam 41 Juta Orang di Karibia dan Amerika Latin

Ummu Alvina By Ummu Alvina
3 Min Read
Krisis Iklim Ancam 41 Juta Orang di Karibia dan Amerika Latin
Krisis Iklim Ancam 41 Juta Orang di Karibia dan Amerika Latin
- Advertisement -

jfid – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini mengeluarkan laporan yang mengungkapkan bahwa krisis iklim sedang mengancam nyawa 41 juta penduduk di Karibia dan Amerika Latin. Laporan ini menyoroti dampak serius perubahan iklim terhadap kesehatan dan keberlangsungan hidup masyarakat di wilayah tersebut.

Menurut laporan yang dirilis oleh PBB, krisis iklim telah memperburuk kondisi kekeringan yang melanda daerah-daerah miskin dan pedesaan. Perempuan, baik dewasa maupun anak-anak, menjadi kelompok yang paling rentan terdampak akibat krisis ini. Mereka menghadapi tantangan akses terhadap air bersih dan keamanan pangan yang semakin memburuk.

“Suhu permukaan bumi telah meningkat sebesar 1,2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan jika tren ini terus berlanjut, diperkirakan akan mencapai 1,6 derajat Celsius,” ujar laporan PBB, menggarisbawahi urgensi tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) secara drastis.

PBB menegaskan bahwa dunia hanya memiliki waktu dua tahun tersisa untuk mengambil langkah-langkah yang cukup untuk menghindari kerusakan permanen pada planet ini. Organisasi ini mengajukan seruan keras untuk peningkatan kerja sama internasional dalam menghadapi krisis iklim global.

Ad image

Selain dampak lingkungan, PBB juga memperingatkan potensi dampak ekonomi yang serius. Mereka mengingatkan bahwa perlambatan ekonomi global dapat berdampak lebih buruk daripada krisis keuangan 2008 atau bahkan pandemi COVID-19. PBB mendorong implementasi kebijakan yang lebih pragmatis untuk mengurangi spekulasi harga komoditas dan menjaga stabilitas ekonomi global.

Pada akhirnya, laporan PBB ini memperjelas urgensi yang diperlukan dalam menangani krisis iklim saat ini. Dengan data dan analisis mendalam, PBB berharap agar negara-negara di seluruh dunia dapat bersatu untuk melawan perubahan iklim dan melindungi masyarakat yang paling rentan.

- Advertisement -
Share This Article