Kramat Keris di Hari Jadi Sumenep

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
2 Min Read
- Advertisement -

jfID – Pusaka Keris atau Tosan Aji adalah benda pusaka yang dikramatkan oleh sang pemilik. Biasanya Keris dan Tombak dirawat dengan cara dibersihkan atau disucikan setiap malam Jum’at Kliwon atau setiap malam suro. Kepercayaan lain, juga saat malam hari jadi Sumenep, setiap malam tanggal 31 Oktober, pemilik keris atau golok melakukan ritual dan mensucikannya dengan mengumpulkan benda-benda pusaka ke luar rumah.

Sebagaimana Achmad De’i, warga desa La’ Laok, Kecamatan Lenteng yang menjaga dan mencintai pusaka leluhurnya, dengan melakukan ritual dan penyucian keris pada waktu malam 31 Oktober. Dirinya mengaku, jika setiap malam 31 Oktober, pusaka tosan ajinya disucikan.

“Keris-keris ini setiap malam 31 Oktober disucikan sebagai bentuk penghargaan pada penciptanya atau empunya,” ungkap Achmad De’i. Sabtu (31/10/2020).

Menurut Ki Enno Asta Tinggi, ada berbagai tradisi atau perbedaan antara proses ritual di Jawa dan Madura dalam penyucian keris.

Ad image

“Jika di Madura (Sumenep) Keris dan Tombak biasanya diwarangi atau diberikan minyak atau dupa dengan bacaan-bacaan Al-Quran,” terang Ki Enno.

Ki Enno menambahkan, jika Pusaka di Sumenep, umumnya dibersihkan atau disucikan dengan cara sederhana dan simpel. Jika di Jawa biasanya dengan kembang-kembang. Jika di Sumenep lebih sederhana, namun berbeda dengan penjamasan pusaka Keraton yang lebih sakral.

Achmad De’i mengungkapkan kepercayaannya, seperti apapun ritualnya, yang pasti bertujuan untuk menjaga isi atau Hodam di dalam keris.

“Setiap pusaka yang dicipta empu, itu di isi dengan kekuatan spritual untuk menjaga keris ciptaannya. Setiap keris, isinya berbeda, tergantung yang mencipta dan yang merawatnya,” tutup Achmad De’i.

- Advertisement -
Share This Article