Kerinduan Seorang Mahasiswa

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
- Advertisement -

jfid – Sudah lama rasanya tidak berdialektika dalam dunia kampus, sudah lama rasanya tidak berteriak di depan dosen, kurang lebih satu tahun kita berada dalam dunia yang sangat sengit untuk dibicarakan. Pembelajaran daring yang menjadi kontroversial bagi setip mahasiswa ada yang mengatakan bahwasanya kuliah daring itu adalah hal yang asyik untuk dilakukan dan ada pula yang mengatakan bahwasanya kuliah daring itu membodohkan dan sistem pembelajaranya itu sangat tidak efektif.

Pertanyaannya? Langkah apa yang akan dilakukakn oleh pemerintah dan pejabat kampus untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada dan apakah pemerintah dan pihak yang berwenang akan memanfaatkan situasi saat ini untuk kepentingannya masing-masing.

Dan lagi-lagi yang sangat menarik untuk di bahas pada saat ini kebijakan kampus yang tidak jelas terkait pembelajaran apakah dilakukan dengan daring apa gimana, sampai saat sekarang ini tidak ada kebijakan yang jelas terkait hal itu tidak ada surat edaran terkait hal itu, mereka hanya mengeluarkan pernyataan dan tidak di implementasikan dalam bentuk surat edaran.

Hai.. Mahasiswa apakah kita akan diam saja? Dan apakah kita akan menyuarakan keresahan yang ada dalam benak kita? Mari kita balas kerinduan yang ada dalam jiwa kita untuk menyuarakan itu semua, kita harus mengumandangkan sumpah mahasiswa dan menyanyikan lagu buruh tani untuk menanamkan jiwa-jiwa perlawanan dan saatnya kita harus bergerak ketika kita melihat ketimpangan sosial yang ada dalam kampus, jangan hanya patuh dan tunduk saja kepada mereka-mereka.

Ad image

Teringat perkataan Wiji Thukul ” ketika usul ditolak tanpa dipertimbangakan suara dibungkam tanpa alasan dituduh subversif mengganggu keamanan maka hanya ada satu kata LAWAN.!!
Lama sudah rasanya kita tidak berkoar-koar di depan gedung yang menjulang kelangit
Lama sudah rasanya kita tidak berjemur di terik matahari yang begitu panas
Saatnya kita melepas rindu yang selama ini menggebu-gebu pada diri kita.

Kampus sekarang sudah tidak peduli dengan kita sudah tidak lagi memperhitungkan kita sebagai mahasiswa, lagi-lagi tidak ada potongan dari kampus terkait pembayaran SPP dan meskipun ada itu hanya beberapa persen saja. Saya merasa bingung ketika mendengar hal itu, ini kampus apa memang memanggil kita untuk menyuarakan itu semua apa mereka juga rindu kepada mahasiswanya yang sudah lama tidak ada di depan gedung yang sangat istimewa, mungkin mereka rindu juga kepada kita, ketika mengumandangkan sumpah mahasiswa, sebuah simalakama yang ada dalam fikiran kita.

Unismaruwet #Unismamemanggil

Oleh : Moh. Rofiq Risandi
Sahabat Al-Fanani Komisariat Universitas Islam Malang

- Advertisement -
Share This Article