jfid – Wali Kota Medan Bobby Nasution menjadi sorotan publik setelah ia mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
Padahal, Bobby merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum menentukan sikapnya terkait Pilpres 2024.
Bobby mengaku galau karena masih ingin tetap di PDIP, partai yang telah membantunya menjadi Wali Kota Medan.
Namun, ia juga merasa terikat dengan hubungan kekerabatan dengan Gibran, adik iparnya, dan Presiden Joko Widodo, mertuanya. Bobby pun meminta izin kepada PDIP untuk bergabung dengan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
“Ya pasti alasan hubungan kekerabatan lah tanya Mas Bobby jangan tanya saya,” kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun saat memanggil Bobby ke kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Komarudin membantah Bobby memilih Prabowo-Gibran karena perintah Jokowi. “Enggak-enggak,” kata dia.
Bobby juga menjelaskan alasan lainnya mendukung Prabowo-Gibran, yaitu karena sejalan dengan program-program yang diusung oleh Prabowo, terutama terkait ekonomi sektor UMKM dan hilirisasi industri.
Bobby mengatakan, program-program tersebut akan melanjutkan dan memperkuat apa yang telah dirintis oleh Jokowi.
Dalam sambutannya di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat pada Rabu (8/11/2023), Bobby mengungkapkan penghargaannya terhadap program-program yang telah diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan fondasi ekonomi yang telah ditanamkan oleh beliau di Indonesia.
Ia menyatakan bahwa program-program tersebut sangat terpatri dalam pikiran mereka. Bobby juga menyoroti keberlanjutan dan keberhasilan ekonomi serta industri yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, dan ia percaya bahwa mereka akan semakin tangguh dan kuat di masa depan.
Selain itu, Bobby juga menekankan pentingnya hilirisasi yang ditekankan oleh Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Bobby, kerjasama dan kesinambungan program-program ekonomi merupakan hal yang sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Bobby pun memastikan seluruh relawan pengusaha di 38 Provinsi yang hadir dalam deklarasi itu akan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Ini yang hadir Pak Prabowo yang berdiri kami pengusaha-pengusaha dari daerah selain pengusaha, kami juga pejuang yang hari ini kami mendeklarasikan Pak Prabowo dan Mas Gibran, jadi Pak Prabowo Kalau bahasa anak Medannya ‘mudah-mudahan aman barang, Pak’,” ujar Bobby.
Sementara itu, PDIP sendiri belum memberikan sanksi kepada Bobby atas keputusannya itu. PDIP masih memberikan kesempatan kepada Bobby untuk memikirkan baik-baik pilihannya. PDIP juga menegaskan bahwa tidak ada istilah dua kaki dalam politik, yaitu berada di PDIP tapi mendukung pasangan calon lain.
“Kami tidak mau ada dua kaki, dua kaki itu tidak ada dalam politik. Kalau dua kaki itu hanya ada di binatang, di manusia tidak ada dua kaki. Kalau di manusia ada dua kaki itu namanya bermuka dua,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto juga mengatakan, PDIP tidak akan mempersoalkan hubungan kekerabatan Bobby dengan Gibran dan Jokowi. Namun, ia menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang berdasarkan ideologi dan loyalitas.
“Kami tidak akan mempersoalkan hubungan kekerabatan, hubungan kekerabatan itu adalah hal yang wajar. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana loyalitas politik, bagaimana ideologi politik, bagaimana komitmen politik, bagaimana konsistensi politik,” kata Hasto.
Hasto juga mengingatkan Bobby bahwa PDIP adalah partai yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Bobby untuk menjadi Wali Kota Medan. Ia berharap Bobby tidak melupakan jasa-jasa PDIP.
“Kami berharap Mas Bobby tidak melupakan jasa-jasa partai, tidak melupakan jasa-jasa Ketua Umum, tidak melupakan jasa-jasa Presiden Joko Widodo yang telah memberikan dukungan penuh kepada Mas Bobby untuk menjadi Wali Kota Medan,” kata Hasto.
Bobby Nasution sendiri belum memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan dari PDIP. Ia masih menunggu keputusan resmi dari partainya terkait nasibnya sebagai kader PDIP. Apakah Bobby akan tetap di PDIP atau memilih Prabowo-Gibran? Kita tunggu saja jawabannya.