Angka ini meningkat US$ 8,5 miliar atau Rp 130,9 triliun dari sebulan sebelumnya, ketika ia masih berada di peringkat ke-38 dengan kekayaan US$ 33,4 miliar atau Rp 513,8 triliun.
Lonjakan kekayaan Prajogo Pangestu tidak lepas dari kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan yang dimilikinya, terutama di sektor petrokimia dan energi.
Salah satu perusahaan andalannya adalah Chandra Asri Petrochemical (TPIA), produsen petrokimia terbesar di Indonesia, yang sahamnya naik 40,6% dalam sebulan terakhir.
Barito Pacific Group memiliki 59,9% saham di TPIA, yang kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 233,8 triliun.
Selain TPIA, Prajogo Pangestu juga memiliki saham di Star Energy Group Holdings, perusahaan geotermal terbesar di Asia Tenggara, yang mengoperasikan tiga lapangan geotermal di Jawa Barat, yaitu Wayang Windu, Salak, dan Darajat.
Prajogo Pangestu juga terlibat dalam bisnis minyak dan gas melalui Star Energy Oil and Gas, yang memiliki hak partisipasi di Blok Kakap Natuna, Blok Karimun, dan Blok West Madura Offshore.
Star Energy Group Holdings baru-baru ini menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pertamina Geothermal Energy untuk mengembangkan proyek geotermal di Gunung Lawu, Jawa Tengah, dengan kapasitas 110 megawatt.
Selain itu, ia juga memiliki saham di Indo Raya Tenaga, perusahaan pembangkit listrik tenaga batubara yang sedang membangun dua unit PLTU Jawa 9 dan 10 di Banten, dengan kapasitas 2.000 megawatt.
Dengan pencapaian-pencapaian tersebut, Prajogo Pangestu berhasil menempati posisi tertinggi di antara orang-orang terkaya di Indonesia, mengalahkan Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources, yang berada di peringkat ke-31 dengan kekayaan US$ 39,7 miliar atau Rp 611,4 triliun.
Di bawah mereka, ada Hartono bersaudara, pemilik Djarum dan Bank Central Asia, yang masing-masing memiliki kekayaan US$ 25 miliar atau Rp 385 triliun (peringkat ke-86) dan US$ 23,8 miliar atau Rp 366,5 triliun (peringkat ke-93).
Dia juga menjadi salah satu orang terkaya di Asia, hanya kalah dari beberapa nama seperti Mukesh Ambani dari India, Jack Ma dari China, dan Lee Kun-hee dari Korea Selatan.
Di dunia, ia berada di bawah Elon Musk dari Amerika Serikat, Jeff Bezos dari Amerika Serikat, dan Bernard Arnault dari Prancis, yang masing-masing memiliki kekayaan lebih dari US$ 100 miliar.
Prajogo Pangestu dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dermawan. Ia sering berdonasi untuk berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan lingkungan. Pada tahun 2019, ia mendapatkan Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo atas kontribusinya bagi pembangunan nasional.
Ia juga aktif dalam organisasi-organisasi seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.