Kasus ini bermula dari dugaan korupsi yang terjadi di Kementerian Sosial pada tahun 2015, di mana anggaran bantuan sosial yang nilainya mencapai miliaran rupiah diduga disalahgunakan. Khofifah, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Sosial, diduga ikut terlibat dalam pengaturan proyek dan penyaluran dana yang tidak sesuai prosedur.
“Kami menemukan indikasi kuat bahwa dana bantuan sosial tersebut tidak sepenuhnya sampai kepada yang berhak. Ada banyak kejanggalan dalam laporan penggunaan anggaran,” ujar Ketua KPK, Firli Bahuri, dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (4/6).
Bukti Baru yang Menguak Fakta Lama
Penemuan bukti baru yang mengaitkan Khofifah dengan kasus ini menjadi titik balik penting dalam penyelidikan. Bukti tersebut berupa dokumen dan rekaman percakapan yang menunjukkan adanya intervensi dalam proses pengadaan dan penyaluran dana bantuan sosial.
“Kami telah menyita beberapa dokumen penting dan rekaman yang menunjukkan adanya perintah langsung dari Khofifah terkait alokasi dana bantuan tersebut,” kata Firli Bahuri.
Dokumen dan rekaman tersebut ditemukan setelah KPK melakukan penggeledahan di beberapa lokasi yang terkait dengan kasus ini. Penyelidikan intensif yang dilakukan oleh tim KPK berhasil mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk meningkatkan status Khofifah dari saksi menjadi tersangka.
Tanggapan Khofifah dan Tim Hukumnya
Khofifah, melalui kuasa hukumnya, membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya. “Klien kami menolak semua tuduhan tersebut. Ibu Khofifah tidak pernah terlibat dalam penyalahgunaan anggaran.
Semua kebijakan yang diambilnya saat itu sudah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku,” ujar Anton Riantono, kuasa hukum Khofifah, dalam keterangan pers yang diterima wartawan.
Anton juga menambahkan bahwa tim hukum Khofifah akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk membela kliennya. “Kami akan mengajukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Ibu Khofifah tidak bersalah. Kami percaya proses hukum yang adil akan membuktikan kebenaran,” tambahnya.
Dampak dan Reaksi Publik
Kasus ini tidak hanya menarik perhatian media, tetapi juga memicu reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat. Banyak yang merasa kecewa dan marah dengan adanya dugaan korupsi di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Saya sangat kecewa jika benar Khofifah terlibat. Kita butuh pemimpin yang bersih dan jujur, bukan yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi,” ujar Rina, seorang warga Surabaya yang ditemui saat aksi demonstrasi di depan Gedung KPK.
Namun, ada juga yang masih memberikan dukungan kepada Khofifah dan berharap bahwa proses hukum akan berjalan adil. “Saya masih percaya dengan integritas Ibu Khofifah. Mari kita tunggu hasil penyelidikan dan persidangan, jangan terburu-buru menghakimi,” kata Budi, seorang pendukung Khofifah dari Jombang.
Prospek Hukum dan Langkah Selanjutnya