“Kami Siap Hadapi Krisis”: China Tambah Cadangan Emas 126 Ton di Tengah Perlambatan Ekonomi

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
3 Min Read
- Advertisement -

jfid – China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, telah menambah cadangan emasnya sebanyak 126 ton sejak April hingga Agustus 2023.

Langkah ini dilakukan di tengah perlambatan ekonomi China yang disebabkan oleh penurunan ekspor, krisis properti, dan ketegangan geopolitik.

Menurut data dari World Gold Council¹, China memiliki cadangan emas sebesar 2.113,46 ton pada kuartal kedua 2023, naik dari 2.068,36 ton pada kuartal pertama.

China kini menempati peringkat keenam di dunia dalam hal cadangan emas, setelah Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, dan Rusia.

Ad image

Cadangan emas adalah aset emas yang dimiliki atau dikendalikan oleh bank sentral suatu negara. Cadangan emas dapat digunakan sebagai alat untuk menjaga nilai mata uang, melindungi dari inflasi, dan menstabilkan sistem keuangan.

China telah lama menjadi mesin pertumbuhan global. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan ekonominya melambat dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemimpin dan investor internasional.

Pada kuartal kedua 2023, produk domestik bruto (PDB) China hanya tumbuh 6,3%, jauh di bawah ekspektasi.

Beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan ekonomi China antara lain adalah penurunan permintaan global terhadap barang-barang buatan China, krisis di sektor properti yang mengancam stabilitas keuangan, dan konflik dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Taiwan, dan Ukraina.

Dengan menambah cadangan emasnya, China mungkin ingin menunjukkan bahwa negaranya siap menghadapi krisis yang mungkin terjadi.

Emas merupakan aset yang dianggap aman dan tahan terhadap gejolak ekonomi dan politik. Emas juga dapat membantu China mengurangi ketergantungan pada dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa penambahan cadangan emas China tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan ukuran ekonominya. Cadangan emas China hanya sekitar 4% dari total cadangan devisa China, yang mencapai 3,1839 triliun dolar AS pada akhir Maret 2023.

Selain itu, cadangan emas China juga masih jauh di bawah cadangan emas Amerika Serikat, yang mencapai 8.133,46 ton pada kuartal kedua 2023.

Oleh karena itu, ada yang mengatakan bahwa China masih perlu melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan konsumsi domestiknya.

China juga perlu menyelesaikan masalah utangnya, terutama di sektor properti yang sedang mengalami kesulitan akibat kebijakan pemerintah yang ketat.

Selain itu, China juga perlu menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain untuk menghindari eskalasi konflik yang dapat merugikan semua pihak.

- Advertisement -
Share This Article