jfID – Evaluasi Penanganan Wabah Pandemi COVID-19 di NTB, tepatnya di Pendopo Wakil Gubernur NTB membawa kabar baik yakni tingkat kesembuhan melonjak tinggi yang mana hari sebelumnya hanya mencapai 34 orang, hari ini pasien sembuh mencapai 76 orang.
“Hari ini kita mendapatkan kabar baik, kabar baiknya adalah hari ini pasien sembuh berjumlah 76 orang, dan Alhamdulillah 60 diantaranya adalah tenaga kesehatan,” kata Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka rapat evaluasi penanganan COVID-19 ini.
Kurva jumlah pasien sembuh dengan jumlah pasien yang dirawat menunjukkan hasil baik. Walaupun demikian, ia mengungkapkan bahwa penanganan wabah COVID-19 ini harus ditingkatkan, kekompakan harus tetap dijaga agar wabah ini hilang dari provinsi ini.
“Alhamdulillah dengan kekompakan kita semua yang dipimpin oleh pak Gubernur, mudah-mudahan kita dapat menangani wabah COVID-19 ini semakin baik lagi,” ungkapnya, Rabu (10/6).
Ummi Rohmi, sapaannya menyampaikan bahwa protokol kesehatan COVID-19 adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh masyarakat NTB, mengingat protokol kesehatan adalah salah satu jalan untuk menekan angka penularan Wabah COVID-19 ini.
“Berbicara COVID-19 ini, sampai dengan ditemukannya vaksin nanti, yang paling penting bagaimana kita hidup dengan protokol kesehatan, maka dari itu, edukasi harus terus kita laksanakan,” tuturnya.
Mengingat tingginya angka orang positif tanpa gejala (OTG) di NTB ini, Wakil Gubernur ini meminta kepada seluruh petugas, utamanya tenaga kesehatan untuk mengedukasi pasien OTG agar melaksanakan isolasi mandiri dengan menjalankan aturan isolasi mandiri yang benar.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi yang turut hadir dalam rapat tersebut menginformasikan bahwa hingga hari ini, total pasien COVID-19 berjumlah 857 orang, 485 orang sembuh, dan yang meninggal berjumlah 29 orang.
Untuk meningkatkan penanganan Wabah COVID-19 ini, Nurhandini menyampaikan bahwa pemerintah provinsi melaksanakan kegiatan berupa disinfeksi dan sosialisasi terkait protokol kesehatan di tempat-tempat umum.
Selain itu, respon penanggulangan yang dilaksanakan oleh pemerintah diantaranya melakukan pelacakan kontak pasien, Pool Test di 3 Gili yakni sosialisasi dan pelaksanaan, penambahan tenaga kiriman dari Kemenkes, melengkapi alat, bahan/reagen, operasional.
Menambahkan 500 TCM untuk RSUP, RS Manambai, RS Kota Mataram dan ditambah lagi dengan RRS Selong. Selain itu, Pemerintah juga berencana melaksanakan pool test di daerah beresiko seperti pasar, daerah resiko tinggi, pesantren, sekolah.
Gubernur NTB, yang hadir dan menyimak rapat evaluasi tersebut berpesan kepada seluruh peserta rapat untuk tetap menjaga kekompakan dalam menangani wabah Pandemi COVID-19 ini. Ia berharap dengan kekompakan yang dilakukan, NTB dapat terbebas dari wabah ini.
Dalam acara tersebut, turut hadir juga para pimpinan Forkopimda, Ketua DPRD Provinsi NTB, dan beberapa kepala OPD lingkup provinsi NTB.