jfid – Jusuf Hamka, atau yang lebih akrab disapa Babah Alun, adalah seorang pengusaha jalan tol yang namanya sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu.
Pasalnya, ia menagih utang pemerintah sebesar Rp 800 miliar yang berkaitan dengan deposito PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) di Bank Yakin Makmur (Bank Yama) yang dilikuidasi sejak krisis moneter 1998 .
Utang tersebut hingga kini belum dibayarkan oleh pemerintah, meskipun Jusuf sudah beberapa kali bertemu dengan pejabat negara seperti Menko Polhukam Mahfud MD dan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Bahkan, ia mengaku tidak pernah dihubungi lagi oleh pihak Kementerian Keuangan yang seharusnya menyelesaikan masalah ini.
Namun, Jusuf tidak patah arang. Ia tetap optimis bahwa pemerintah akan membayar utangnya. Ia juga memiliki rencana besar untuk menggunakan uang tersebut. Apa itu? Membangun rest area terbaik se-Indonesia di Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu).
Mimpi Besar di Tol Cisumdawu
Tol Cisumdawu adalah salah satu proyek yang dikerjakan oleh CMNP, perusahaan yang dipimpin oleh Jusuf. Tol ini menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka di Jawa Barat. Tol ini memiliki panjang 60,1 kilometer dan terdiri dari enam seksi.
Saat ini, baru dua seksi yang sudah beroperasi, yaitu seksi I Cileunyi–Tanjungsari (5,5 km) dan seksi II Tanjungsari–Sumedang (10,7 km). Seksi III Sumedang–Cadas Pangeran (11 km) sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Sementara itu, seksi IV Cadas Pangeran–Legok (10 km), seksi V Legok–Dawuan (10 km), dan seksi VI Dawuan–Cikopo (12,9 km) masih dalam tahap perencanaan.
Meskipun baru sebagian yang beroperasi, Tol Cisumdawu sudah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain memperlancar arus lalu lintas, tol ini juga meningkatkan nilai ekonomi daerah. Banyak investor yang tertarik untuk membangun usaha di sepanjang tol, seperti perumahan, industri, perdagangan, dan pariwisata.
Salah satu investor tersebut adalah Jusuf Hamka sendiri. Ia berencana untuk membangun rest area di tol ini dengan konsep yang berbeda dari yang lain. Ia ingin membuat rest area sebagai tempat tujuan wisata, bukan sekadar tempat istirahat dan makan.
“Kami akan bangun rest area terbaik se-Indonesia di Tol Cisumdawu, yang nantinya juga akan menjadi ikon baru di Kabupaten Sumedang,” ujar Hamka kepada sejumlah wartawan di Pusat Pemerintahan Sumedang, Kamis (9/2/2023) siang.
Rest area yang dimaksud oleh Hamka akan dibangun di lahan seluas 20 hektare di Desa Sukasari, Kecamatan Sumedang Selatan. Di sana, akan ada berbagai fasilitas yang menarik, seperti outlet-outlet produk lokal, hotel bintang lima, gedung serbaguna untuk acara pernikahan atau pertemuan bisnis, taman bermain anak-anak, kolam renang, lapangan golf mini, dan lain-lain.
Hamka mengatakan bahwa rest area ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna tol maupun masyarakat umum. Ia berharap rest area ini bisa mengurangi kepadatan di Kota Bandung dan memajukan pariwisata di Kabupaten Sumedang.
“Rest area ini memancing orang, kendaraan masuk, supaya bisa menutupi kerugian. Paling nggak seri-seri aja udah senang, syukur-syukur untung,” terang dia.
Menanti Utang Dibayar
Untuk mewujudkan mimpi besarnya itu, Hamka membutuhkan dana yang tidak sedikit. Ia mengaku akan mengalokasikan hampir seluruh utang pemerintah sebesar Rp 800 miliar untuk membangun rest area tersebut. Namun, sampai saat ini, ia belum mendapatkan kepastian kapan uang itu akan cair.
“Sampai saat ini hilalnya enggak keliatan. Boro-boro ditelepon Bu Menteri, ketemu Bu Menteri, anak buahnya aja enggak ada yang manggil saya,” jelasnya.
Hamka mengatakan bahwa ia sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah ini secara baik-baik dengan pemerintah. Ia bahkan bersedia untuk berdamai dengan Yustinus Prastowo, yang sebelumnya sempat bersitegang dengannya terkait utang ini.
“Kami sudah minum teh bersama, sudah saling memaafkan. Saya juga sudah minta maaf ke Bu Sri Mulyani dan Pak Mahfud MD. Saya yakin mereka punya komitmen dan integritas untuk membayar utang ini,” ucapnya.
Hamka menambahkan bahwa ia tidak akan menyerah untuk menagih utang ini. Ia mengaku memiliki bukti-bukti yang kuat dan sah untuk membuktikan klaimnya. Ia juga siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk jika harus berperkara di pengadilan.
“Saya tidak takut, saya punya hak. Saya sudah berjuang selama 25 tahun untuk menuntut hak saya. Saya tidak akan mundur selangkah pun,” tegasnya.
Hamka berharap pemerintah bisa segera membayar utangnya agar ia bisa segera membangun rest area impian di Tol Cisumdawu. Ia yakin rest area itu akan menjadi salah satu sumbangsihnya bagi pembangunan dan kemajuan bangsa.
“Saya serahkan aja ke Yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan digerakkan hatinya oleh Allah, kalau besok dibayar saya bangun rest area di Cisumdawu,” sambungnya.