jfid – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan empat tuntutan terkait agresi Israel di Gaza, Palestina, saat berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
Tuntutan tersebut mencerminkan keprihatinan dan kemarahan Jokowi atas situasi mencekam yang dialami rakyat Palestina akibat serangan brutal Israel.
Tuntutan pertama, Jokowi meminta agar gencatan senjata segera dilakukan di Gaza. Ia menilai situasi di Gaza tidak akan membaik tanpa gencatan senjata.
“Israel telah gunakan narasi self defense dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata,” kata Jokowi.
Tuntutan kedua, Jokowi mendorong agar bantuan kemanusiaan ke Gaza dipercepat. Selain itu, ia ingin jangkauan bantuan kemanusiaan menuju Gaza diperluas.
Jokowi meminta negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan. Mengingat, situasi di Gaza kini sangat memprihatinkan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi turut menyinggung soal serangan Israel yang menyasar ke dekat RS Indonesia di Gaza.
“RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional,” kata dia.
Tuntutan ketiga, Jokowi mendorong negara OKI untuk meminta pertanggungjawaban Israel terkait penyerangannya ke Gaza.
Ia mencontohkan negara OKI bisa mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB.
“Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional,” imbuhnya.
Tuntutan terakhir, Jokowi menyebutkan OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali. Perundingan dilakukan agar ada solusi untuk Israel dan Palestina.
OKI juga didesak agar menolak pemikiran solusi satu negara, yakni Palestina menjadi Israel. Jokowi menilai solusi satu negara hanya akan mengorbankan Palestina.
“Jika memang mekanisme quartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut,” tutur Jokowi.
Jokowi merupakan salah satu dari 57 pemimpin negara anggota OKI yang hadir dalam KTT Luar Biasa OKI yang digelar untuk membahas krisis kemanusiaan di Gaza.
KTT ini menghasilkan 31 resolusi yang mengecam agresi Israel dan mendukung perjuangan Palestina. Jokowi juga diutus oleh OKI untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden guna membahas situasi di Gaza.