Jangan Kaget Segini Harga Koin Pi Network di China, Auto Sultan

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
5 Min Read
- Advertisement -

jfidPi Network, sebuah proyek kripto yang memungkinkan pengguna untuk menambang koin Pi melalui smartphone tanpa menguras baterai, telah mencapai tahap penting dalam perkembangannya.

Setelah berhasil melewati fase Beta dan Testnet, Pi Network memasuki fase Mainnet pada Desember 2021. Namun, alih-alih meluncurkan Mainnet terbuka, tim tetap berada dalam periode Mainnet tertutup.

Apa itu Mainnet tertutup dan terbuka? Mainnet tertutup adalah ketika blockchain Pi Network berjalan secara independen tanpa terhubung dengan jaringan luar, seperti bursa kripto atau dompet lainnya.

Mainnet terbuka adalah ketika blockchain Pi Network sudah terintegrasi dengan jaringan luar dan koin Pi bisa diperdagangkan secara bebas.

Ad image

Tim Pi Network mengatakan bahwa tujuan dari Mainnet tertutup adalah untuk memberi kesempatan kepada para perintis (pengguna awal) untuk mengembangkan ekosistem dan mengumpulkan koin Pi sebelum peluncuran Mainnet terbuka.

Selain itu, Mainnet tertutup juga berguna untuk menguji dan memperbaiki berbagai aspek teknis dan operasional dari blockchain Pi Network.

Salah satu aspek yang sedang diuji adalah harga koin Pi. Tim Pi Network mengatakan bahwa mereka tidak menetapkan harga koin Pi secara sepihak, melainkan melalui konsensus global dari para perintis.

Setiap perintis dari negaranya masing-masing melakukan diskusi untuk menentukan kesepakatan harga koin Pi yang akan digunakan pada saat peluncuran Mainnet terbuka.

Beberapa negara mengusulkan harga koin Pi senilai USD 100. Ada juga yang mengusulkan harganya sebesar USD 6.000 untuk 1 koin Pi.

Harga koin Pi terendah diusulkan oleh perintis di Thailand sebesar USD 0.36. Namun, usulan harga koin Pi yang paling mengejutkan datang dari China. Perintis di China mengusulkan harga koin Pi sebesar USD 314.519.

Harga koin Pi di China ini membuat heboh komunitas kripto dunia, terutama di Indonesia. Bagaimana tidak?

Harga 1 koin Pi di China setara dengan Rp 4.712.385.000 jika menggunakan kurs USD 1 = Rp 15.000.

Dengan harga sebesar itu, seseorang yang memiliki 10 koin Pi bisa membeli rumah mewah di Jakarta. Bahkan, dengan 1 koin Pi saja, seseorang sudah bisa membeli mobil baru di deler.

Tentu saja, harga koin Pi di China ini belum tentu menjadi harga resmi saat Mainnet terbuka nanti. Harga koin Pi masih bisa berubah sesuai dengan permintaan dan penawaran di pasar.

Namun, hal ini menunjukkan betapa antusiasnya para perintis di China terhadap proyek Pi Network. Mereka percaya bahwa Pi Network akan menjadi kripto revolusioner yang bisa mengalahkan Bitcoin, kripto termahal saat ini.

Lantas, kapan Mainnet terbuka Pi Network akan diluncurkan? Tim Pi Network belum memberikan tanggal pasti, namun mereka mengatakan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan merilis roadmap produk dalam dua versi, yaitu versi pertama pada Oktober 2023 dan versi kedua pada Desember 2023. Roadmap produk ini akan menjelaskan sejarah, pencapaian, dan rencana masa depan Pi Network.

Sementara itu, para perintis Pi Network masih bisa menambang koin Pi melalui aplikasi smartphone mereka. Namun, mereka harus berhati-hati jika ingin membeli atau menjual koin Pi di bursa kripto.

Tim Pi Network mengatakan bahwa semua listing koin Pi di bursa kripto dilakukan secara independen tanpa persetujuan dari tim.

Mereka juga mengatakan bahwa listing koin Pi di bursa kripto tidak sesuai dengan kebijakan Pi Network dan berisiko menimbulkan kerugian bagi para perintis.

Tim Pi Network menyarankan para perintis untuk menunggu sampai Mainnet terbuka resmi diluncurkan sebelum melakukan transaksi koin Pi. Mereka juga mengingatkan para perintis untuk tidak memberikan informasi pribadi atau kata sandi mereka kepada pihak manapun.

Tim Pi Network berharap bahwa dengan kesabaran dan kerjasama dari para perintis, Pi Network akan menjadi kripto yang sukses dan bermanfaat bagi banyak orang.

- Advertisement -
Share This Article