jfID – Jalan umum Dusun Sinah- Munsun Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah sebagai penghubung aktivitas serta rutinitas perekonomian, belum sepenuhnya dapat dinikmati secara puas oleh masyarakat yang lalu lalang dijalan tersebut alias belum diperbaiki. Selasa, 28 Agustus 2020.
Hal tersebut terlihat pada kondisi disejumlah ruas jalan yang berada diwilayah Sinah-Munsun dengan panjang sekitar 30 KM.
Diketahui, Jalan di Dusun Sinah-Munsun Desa Pengembur tersebut, adalah salah satu akses jalan menuju Pantai Mawun, justru kondisinya sangat memprihatinkan karena rusak parah, berdebu dimusim kering, dan berlubang dimusim hujan bahkan tidak bisa diakses lagi, dan hal itu sudah berlangsung cukup lama.
Muhamad Sadli, Ketua Karang Taruna Desa Pengembur membenarkan bahwa kondisi jalan tersebut memang sudah rusak. Ia mengatakan, sudah banyak sekali memakan korban terutama pengendara yang terjatuh di jalan tersebut, baik di musim kering maupun dimusim hujan.
“sebenarnya, kami sudah lama berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki. Sebab jalan itu merupakan akses warga untuk aktivitas anak sekolah, dan sebagai akses perekonomian masyarakat,” katanya.
Warga sekitar pun juga pernah menanam pohon pisang sebagai bentuk keluhannya, meminta agar jalan tersebut segera diperbaiki. Namun hingga saat ini, belum ada tindaklanjut dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk memperbaiki jalan tersebut. Padahal Jalan tersebut diketahui adalah jalan Kabupaten.
“saya juga ingat ketika Bupati yang tercinta menjanjikan kepada masyarakat setempat untuk segera diperbaiki, dan waktu itu bapak bupati bersama para rombongannya menghadiri Maulid Nabi di Masjid Baiturrahman Sinah,” bebernya lebih lanjut.
Diketahui, SK Perbaikan Jalan Kabupaten Lombok Tengah Jalan ini sudah memiliki SK dan SKnya jalan tersebut keluar ditahun 2017 lalu. Sekarang bapak bupati yang terhormat akan berakhir jabatannya masih belum bisa merealisasikan janjinya itu.
Lebih ironisnya lagi, masyarakat juga sangat menyayangkan kepada pemimpin di Desa maupun para wakil2 rakyat yang terkesan tutup mata terkait hal ini.
Mengingat masyarakat Desa yang seharusnya diperjuangkan dan bisa terjawab aspirasi terkait perbaikan jalan oleh pemimpinnya, pun perbaikan jalan yang rusak untuk akses perekonomian, serta aktivitas sehari- hari.