jfid – Desainer kondang Ivan Gunawan akan segera meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan karier di luar negeri.
Sebelum berangkat, ia menggelar fashion show spektakuler yang menampilkan koleksi busana hijab dan pria terbarunya.
Ivan Gunawan atau yang akrab disapa Igun, dikenal sebagai salah satu desainer papan atas Tanah Air yang tak hanya berbakat, tapi juga berjiwa sosial.
Ia kerap terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti mengirim bantuan ke Gaza, membantu korban bencana, dan memberdayakan UMKM.
Namun, di balik kesuksesan dan kebaikannya, Igun ternyata menyimpan sebuah keinginan yang belum terwujud.
Ia ingin mengembangkan sayapnya di kancah internasional dan menunjukkan karya-karyanya kepada dunia.
“Sebenarnya sudah lama saya ingin pindah ke luar negeri, tapi selalu ada halangan. Tapi sekarang saya merasa ini saatnya untuk mewujudkan impian saya,” ujar Igun saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Igun mengaku sudah mendapat tawaran dari beberapa negara untuk bekerja sama, seperti Prancis, Italia, dan Amerika Serikat.
Ia berencana untuk pindah pada bulan Februari mendatang, setelah menyelesaikan beberapa proyek yang masih tertunda.
“Ada beberapa negara yang sudah menghubungi saya, tapi saya belum bisa sebutkan nama-namanya. Yang pasti, saya akan pindah ke Eropa dulu, karena saya suka dengan budaya dan seninya. Setelah itu, saya akan ke Amerika, karena saya ingin belajar lebih banyak tentang bisnis dan manajemen,” jelasnya.
Sebagai bentuk perpisahan, Igun menggelar fashion show bertajuk “Light of Treasure” yang menampilkan koleksi terbaru dari brand hijabnya, Mandjha, dan koleksi busana pria.
Acara ini digelar pada Kamis (25/1/2024) di tempat yang sama.
“Light of Treasure” merupakan koleksi ke-7 dari Mandjha yang terinspirasi dari perjalanan hidup Igun yang pernah tinggal di Rusia saat kecil.
Ia menganggap masa itu sebagai harta karun yang berharga dan membentuk dirinya menjadi seperti sekarang.
“Koleksi ini menceritakan masa kecil saya mengikuti tugas orang tua di Ukraina. Jadi saya sekolah di Rusia. Waktu itu perkembangan agama Islam sudah berkembang di sana. Itu yang membuat kenangan tersendiri bagi saya,” ungkapnya.
Igun menampilkan sekitar 50 set busana yang didominasi oleh warna pastel, monokrom, dan silver.
Ia juga memadukan motif masjid, matrioska, dan abjad Rusia yang khas. Selain itu, ia juga menyisipkan koleksi palazzo pants dan denim yang memberi kesan edgy.
“Koleksi saya tidak ada yang membentuk badan, seperti kemeja, abaya atau dress tidak ada yang memperlihatkan lekuk tubuh. Itu memang komitmen saya bagaimana caranya membuat busana modest dan lebih banyak variasinya,” jelasnya.
Untuk koleksi busana pria, Igun bekerja sama dengan dua brand UMKM asal Bandung, yaitu Raja Koko dan Raja Batik. Ia ingin membantu mereka untuk berkembang dan dikenal lebih luas.
“Aku sebagai desainer sangat ingin menjadi jembatan kesuksesan buat teman-teman yang memiliki usaha fashion, khususnya menswear. Karena memang menswear tergolong kurang di Indonesia,” katanya.
Igun mengaku bangga dan sedih sekaligus dengan fashion show ini. Ia merasa ini adalah persembahan terakhirnya untuk Indonesia, sebelum ia berpetualang di negeri orang.
“Saya harap dengan fashion show ini, saya bisa memberikan sesuatu yang berkesan dan bermakna untuk Indonesia. Saya juga berterima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung saya selama ini. Saya akan selalu mengenang dan mencintai Indonesia, tanah airku tercinta,” pungkasnya.