Israel Serang Ambulans di Gaza: 15 Tewas, Termasuk Anak-anak dan Pasien

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
4 Min Read
Israel Serang Ambulans Di Gaza: 15 Tewas, Termasuk Anak Anak Dan Pasien
Israel Serang Ambulans Di Gaza: 15 Tewas, Termasuk Anak Anak Dan Pasien
- Advertisement -

jfidGaza – Israel mengakui bertanggung jawab atas serangan udara yang menargetkan konvoi ambulans di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Jumat (3/11/2023) pukul 18.30 waktu setempat. Serangan ini menewaskan 15 orang, termasuk anak-anak dan pasien yang hendak dievakuasi ke perbatasan Rafah di Mesir.

Menurut sumber kesehatan yang dikelola Hamas, sebanyak 50 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Video dari lokasi kejadian menunjukkan banyak orang berlumuran darah dan berserakan di tanah dekat ambulans yang rusak parah.

Israel mengklaim bahwa ambulans tersebut digunakan oleh pasukan Hamas untuk mengangkut anggota dan senjata teror. Israel mengatakan bahwa mereka mengidentifikasi pergerakan pasukan Hamas di zona pertempuran menggunakan ambulans.

“Sebuah pesawat IDF menyerang sebuah ambulans yang diidentifikasi oleh pasukan digunakan oleh pasukan Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran,” kata juru bicara militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Ad image

“Sejumlah anggota pasukan Hamas tewas dalam serangan itu. Kami mempunyai informasi yang menunjukkan bahwa metode operasi Hamas adalah dengan mentransfer anggota teror dan senjata dengan ambulans,” lanjut pernyataan itu.

Namun, pihak Palestina membantah klaim Israel tersebut. Mereka mengatakan bahwa ambulans tersebut sedang dalam konvoi medis dari rumah sakit dan telah memberi tahu Komite Palang Merah Internasional tentang rencana evakuasi.

“Kami sedang membawa sekitar 20 pasien yang terluka parah, termasuk anak-anak, wanita, dan lansia, yang membutuhkan perawatan medis di luar Gaza,” kata Mohamed Abu Musbah, juru bicara lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Palestina.

“Serangan Israel menghantam salah satu ambulans kami yang tengah membawa seorang pasien perempuan. Dia sekarang dalam kondisi kritis dan telah dibawa kembali ke rumah sakit,” tambahnya.

Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Atef Al Kahlout, mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah anak-anak. Ia juga menyebutkan bahwa rumah sakit mengalami krisis bahan bakar dan tenaga medis akibat pengepungan Israel.

“Generator utama kami sudah berhenti beroperasi sejak 48 jam lalu, dan kami mengalami keterbatasan tenaga kesehatan,” ujarnya.

Ia menyerukan bantuan perlindungan terhadap fasilitas dan konvoi medis dari komunitas internasional. “Saya menyerukan pada komunitas internasional untuk menyediakan perlindungan bagi konvoi medis yang dijadwalkan akan berangkat besok menuju perbatasan Rafah,” pintanya.

Serangan Israel ke konvoi ambulans ini merupakan salah satu dari serangkaian serangan udara yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza sejak akhir Oktober. Israel mengatakan bahwa serangan-serangan ini merupakan balasan atas roket-roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Gaza ke wilayah Israel.

Namun, Hamas menuduh Israel melakukan agresi dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina di Gaza. Hamas juga mengatakan bahwa mereka hanya melakukan perlawanan terhadap penjajahan Israel.

Konflik antara Israel dan Palestina di Gaza telah memakan ribuan korban jiwa sejak tahun 2008. Gaza, yang merupakan wilayah pesisir seluas 365 kilometer persegi, dihuni oleh sekitar dua juta orang, sebagian besar pengungsi Palestina. Gaza telah mengalami blokade darat, laut, dan udara oleh Israel sejak tahun 2007.

- Advertisement -
Share This Article