jfid – Ketika konflik di Gaza mencapai titik kritis, media sosial menjadi medan pertempuran informasi.
Namun, dalam pemandangan yang semakin kompleks ini, semakin jelas bahwa Israel menggunakan platform-platform digital untuk memanipulasi opini publik dan menjustifikasi tindakan agresinya di wilayah tersebut.
Di balik serangkaian posting yang tampaknya berisi kebenaran, tersembunyi narasi yang dibentuk secara cermat untuk mengubah persepsi dunia.
Salah satu strategi utama yang digunakan oleh Israel adalah menekankan ancaman keamanan yang mereka rasakan dari Gaza.
Melalui klip video pendek dan gambar-gambar dramatis, mereka mencoba untuk memperkuat kesan bahwa serangan mereka adalah tindakan pertahanan yang wajar.
Namun, apa yang sering kali disembunyikan adalah fakta bahwa blokade Israel terhadap Gaza telah mengakibatkan kondisi yang tidak manusiawi bagi penduduk sipil, yang pada gilirannya memicu respons dari pihak Palestina.
Selain itu, Israel juga memanfaatkan narasi “perang melawan teroris” untuk membenarkan serangan-serangannya.
Mereka secara terus-menerus mengeksploitasi ketakutan global terhadap terorisme untuk memperoleh simpati dan dukungan.
Namun, penting untuk mengingat bahwa di balik istilah tersebut, ada kenyataan bahwa mayoritas korban jiwa dalam konflik ini adalah warga sipil yang tidak bersalah, termasuk banyak anak-anak.
Tidak kalah pentingnya adalah upaya Israel untuk menutupi pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan di Gaza.
Melalui filter informasi yang dipilih secara cermat dan narasi yang disusun dengan hati-hati, mereka berusaha untuk mengalihkan perhatian dari kebrutalan tindakan mereka.
Namun, organisasi hak asasi manusia dan jurnalis independen terus mengungkapkan bukti-bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel, yang menuntut keadilan bagi korban-korban yang tidak bersalah.
Pentingnya untuk menjaga #EyesOnGaza tidak bisa diabaikan. Dalam era informasi yang dipenuhi dengan propaganda dan disinformasi, penting bagi kita untuk memeriksa dengan kritis setiap narasi yang disajikan kepada kita.
Kita harus menuntut transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat dalam konflik ini, serta mendukung upaya perdamaian yang berkelanjutan dan adil bagi kedua belah pihak.
Di tengah-tengah kebisingan media sosial, kita harus tetap fokus pada fakta dan mencari pemahaman yang mendalam tentang akar permasalahan ini.
Hanya dengan cara ini kita dapat berkontribusi pada pencarian solusi yang berkelanjutan dan mendorong perubahan positif yang begitu dibutuhkan di wilayah Gaza yang menderita.
Mari bersama-sama berkomitmen untuk membawa keadilan dan perdamaian bagi semua orang di Timur Tengah. #EyesOnGaza.