jfid – Islandia adalah sebuah negara pulau di Atlantik Utara yang memiliki sejarah panjang dan menarik.
Negara ini pertama kali dihuni oleh orang-orang Viking dari Norwegia dan Kepulauan Britania pada akhir abad ke-9.
Mereka mendirikan sebuah sistem pemerintahan yang unik yang disebut Persemakmuran Lama, yang berdasarkan pada majelis rakyat yang disebut Althing, yang merupakan parlemen tertua di dunia.
Pada masa ini, Islandia masih merdeka dan memiliki budaya yang kaya, termasuk sastra yang terkenal dengan kisah-kisah saga.
Namun, pada abad ke-13, Islandia mengalami konflik internal yang disebut Zaman Sturlung, yang melemahkan negara ini.
Akibatnya, Islandia tunduk kepada Norwegia setelah menandatangani Perjanjian Lama pada tahun 1262-1264.
Islandia kemudian menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan Skandinavia yang berubah-ubah, termasuk Uni Kalmar, yang menyatukan Denmark, Norwegia, dan Swedia pada tahun 1397.
Setelah Uni Kalmar bubar pada tahun 1523, Islandia jatuh ke tangan Denmark, yang memonopoli perdagangan dan mengendalikan urusan luar negeri Islandia.
Pada abad ke-18 dan ke-19, Islandia mengalami masa sulit akibat bencana alam, kelaparan, wabah penyakit, dan kemiskinan.
Namun, pada saat yang sama, muncul pula gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Jón Sigurðsson, yang menuntut otonomi dan hak-hak sipil bagi rakyat Islandia.
Pada tahun 1844, Althing dibangkitkan kembali sebagai badan perwakilan rakyat. Pada tahun 1874, Denmark memberikan konstitusi kepada Islandia, yang memberikan wewenang home rule kepada negara ini.
Konstitusi ini direvisi pada tahun 1903 dan 1915, yang meningkatkan otonomi dan hak pilih Islandia.
Pada tahun 1918, setelah berakhirnya Perang Dunia I, Islandia memperoleh kedaulatannya sebagai sebuah kerajaan mandiri, namun tetap berada dalam uni personal dengan Denmark, yang berarti bahwa raja Denmark masih menjadi raja Islandia.
Status ini berlangsung hingga Perang Dunia II, ketika Denmark diduduki oleh Jerman Nazi pada tahun 1940.
Islandia kemudian diduduki oleh Britania Raya dan kemudian oleh Amerika Serikat, yang melindungi Islandia dari ancaman Nazi.
Pada tahun 1944, setelah referendum nasional, Islandia menyatakan dirinya sebagai sebuah republik, yang mengakhiri hubungannya dengan Denmark secara resmi.