Inilah Alasan Mengapa Wanita Tanpa Makeup Justru Lebih Menawan!

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Lihat Nih, 4 Weton yang Paling Sering Dapat Perhatian Spesial, Iri Bukan?
Lihat Nih, 4 Weton yang Paling Sering Dapat Perhatian Spesial, Iri Bukan?
- Advertisement -

Kecantikan sering kali menjadi komoditas yang paling dihargai, terutama bagi perempuan.

Namun, pertanyaan yang mengemuka adalah: apakah kecantikan sejati hanya dapat dicapai melalui sapuan kuas dan palet warna?

Atau, adakah kecantikan yang lebih mendalam, yang tidak memerlukan validasi dari bedak dan lipstik?

Survei ZAP Beauty Index 2021 menunjukkan bahwa mayoritas perempuan Indonesia mendefinisikan cantik berarti memiliki tubuh yang sehat dan bugar, memiliki wajah yang bersih dan mulus, serta percaya diri.

Ad image

Lebih jauh lagi, survei yang sama mengungkapkan bahwa hanya 8,7 persen responden yang masih mengandalkan makeup untuk mempercantik diri mereka, turun drastis dari 18,6 persen pada tahun 2019.

Ini menandakan pergeseran paradigma: kecantikan tidak lagi semata-mata diukur dari luar, melainkan juga dari dalam.

Pada tahun 2023, ZAP Beauty Index kembali merilis temuan bahwa 95,1 persen wanita mengapresiasi para pria yang menggunakan skincare setiap hari secara rutin.

Ini menunjukkan bahwa perawatan diri dan kecantikan bukan lagi domain eksklusif perempuan, melainkan telah menjadi bagian dari ekspresi diri yang universal.

Namun, di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan pada makeup dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan diri remaja putri.

Ini menimbulkan pertanyaan: apakah kita telah menciptakan lingkungan sosial yang menuntut perempuan untuk selalu tampil sempurna?

Media sosial, dengan segala tren dan influencernya, telah menjadi medan baru di mana standar kecantikan terus-menerus dibentuk dan dibongkar.

Penelitian tentang persepsi wanita dalam menentukan standar kecantikan di TikTok dan Instagram menunjukkan bahwa banyak wanita terinspirasi oleh standar kecantikan yang ada di media sosial.

Namun, ini juga menciptakan tekanan untuk memenuhi standar yang seringkali tidak realistis dan berubah-ubah.

Kecantikan tanpa makeup bukanlah tentang menolak perawatan diri atau ekspresi artistik melalui kosmetik.

Sebaliknya, ini adalah tentang mengakui dan merayakan keunikan setiap individu.

Tentang membebaskan diri dari belenggu standar yang sempit dan memeluk keberagaman bentuk, warna, dan cerita.

Dengan demikian, kecantikan tanpa makeup bukanlah mitos, melainkan realitas yang semakin diterima.

Ini adalah perjalanan menuju pembebasan diri, di mana kecantikan didefinisikan oleh kesehatan, kebahagiaan, dan kepercayaan diri—bukan oleh palet warna yang kita pilih untuk menghias wajah kita.

Dan mungkin, hanya mungkin, dunia akan menjadi tempat yang lebih indah ketika kita semua dapat melihat kecantikan dalam keasliannya.

- Advertisement -
Share This Article