jfid – Maudy Ayunda, yang dikenal sebagai seorang aktris dan penyanyi terkemuka di Indonesia, belakangan ini menjadi pusat perhatian publik setelah mengemukakan pandangannya mengenai sistem kurikulum pendidikan di Indonesia.
Dalam sebuah video singkat yang diposting oleh pencipta konten, Felicia Tjiasaka, Maudy ditanya tentang pendapatnya jika dia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Yang membuatnya menarik, Maudy memberikan tanggapannya dengan sungguh-sungguh, menyatakan bahwa jika dia menduduki jabatan menteri tersebut, langkah pertama yang akan diambilnya adalah menghilangkan soal pilihan ganda dalam ujian.
Menurut pandangannya, sistem penilaian saat ini memiliki dampak yang signifikan pada metode pengajaran para guru dan proses pembelajaran para siswa. Dia berargumen bahwa jika sistem penilaian digantikan oleh pertanyaan terbuka daripada pilihan ganda, akan terjadi perubahan mendasar dalam pendekatan belajar mengajar.
Tetapi, pendapat kontroversial Maudy ini memicu beragam reaksi di kalangan warganet. Beberapa netizen menyarankan Maudy untuk mengunjungi sekolah-sekolah negeri, terutama yang berada di daerah terpencil, untuk lebih memahami situasi sebenarnya yang dihadapi oleh pendidik di sana sebelum memberikan pandangan terperinci tentang kemungkinan menjadi menteri.
Dalam konteks ini, perlu diperhatikan beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengubah sistem penilaian menjadi pertanyaan terbuka atau “open-ended questions.”
Salah satunya adalah mendorong siswa untuk merenung lebih dalam, memulai dengan pertanyaan tertutup yang dapat membuka jalan menuju pertanyaan terbuka, mengaplikasikan aturan “ya” atau “tidak,” menghindari pertanyaan yang bersifat menggiring, menghubungkan pertanyaan dengan tujuan pembelajaran yang spesifik, dan merumuskan pertanyaan dengan cermat.
Selain itu, para guru dapat mengadopsi beberapa strategi tambahan, seperti membangun ekspektasi tinggi terhadap siswa, memberikan tanggung jawab kepada siswa dalam pembelajaran mereka, menggunakan pertanyaan sebagai alat untuk mendorong kolaborasi antar siswa, dan mengikutsertakan siswa dalam proses merumuskan serta mengajukan pertanyaan.
Menggunakan pertanyaan terbuka dalam pembelajaran memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan.
Ini termasuk mendorong pemikiran kritis dan analitis, meningkatkan partisipasi siswa, mengembangkan keterampilan berbahasa, merangsang kreativitas dan imajinasi siswa, meningkatkan pemahaman mereka, mendorong diskusi dan kolaborasi, serta meningkatkan retensi materi pembelajaran.
Namun, penting untuk diingat bahwa menerapkan pertanyaan terbuka dalam proses pembelajaran memerlukan persiapan dan pelatihan yang cermat bagi para guru, serta dukungan yang kuat dari sistem pendidikan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, upaya Maudy Ayunda untuk mengusulkan penghapusan soal pilihan ganda sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidaklah tugas yang mudah.
Namun, visi dan kepeduliannya terhadap kualitas pendidikan di Indonesia patut diapresiasi dan memicu diskusi penting tentang perubahan dalam dunia pendidikan.