jfid – Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara ekonomi lima besar dunia pada tahun 2045 dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 23.000.
Namun, untuk mencapai visi tersebut, Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah, salah satunya adalah keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) sebelum tahun 2045.
Jebakan pendapatan menengah adalah kondisi di mana suatu negara mengalami stagnasi atau perlambatan pertumbuhan ekonomi setelah mencapai tingkat pendapatan menengah, sehingga tidak mampu naik ke tingkat pendapatan tinggi.
Menurut Bank Dunia, negara dengan pendapatan menengah adalah negara yang memiliki pendapatan per kapita antara US$ 1.036 hingga US$ 12.535.
Indonesia saat ini termasuk dalam kategori negara berpendapatan menengah atas dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 4.174 pada tahun 2020.
Untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah, Indonesia harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya secara signifikan dan berkelanjutan.
Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama dua puluh tahun mendatang harus tumbuh rata-rata 7% sampai 8%. Jika rata-rata pertumbuhannya hanya sekitar 6,9%, akan ada periode pertumbuhan ekonomi mencapai 10%.
Namun, mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi bukanlah hal yang mudah, apalagi di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Kementerian Keuangan melalui Kebijakan APBN, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kemenkeu Wahyu Utomo mengatakan Indonesia butuh cara yang tidak biasa, mulai dari reformasi struktural, percepatan transformasi, hingga inovasi.
Beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia antara lain adalah menghadapi tensi geopolitik yang tidak kunjung mereda, perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam, digitalisasi ekonomi yang membutuhkan adaptasi, serta pemulihan kesehatan dan sosial akibat dampak pandemi Covid-19.
Selain itu, Indonesia juga harus meningkatkan daya saingnya di pasar global dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi.
Indonesia tidak boleh lengah dan harus segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menghindari jebakan pendapatan menengah. Jika tidak, Indonesia terancam mengalami krisis ekonomi yang akan memperburuk kesejahteraan masyarakatnya.
Indonesia harus belajar dari pengalaman negara-negara lain yang berhasil keluar dari jebakan pendapatan menengah, seperti Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan.
Indonesia harus berani melakukan perubahan dan inovasi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.