Indonesia di Olimpiade: Dari Helsinki hingga Tokyo

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
4 Min Read
- Advertisement -


jfid – Olimpiade, merupakan perhelatan olahraga internasional yang diadakan setiap empat tahun sekali, dan telah menjadi simbol persatuan dan persahabatan antar bangsa selama lebih dari satu abad.

Dalam perhelatan ini, atlet dari seluruh dunia berkumpul untuk bersaing dalam berbagai cabang olahraga dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dan indonesia, yang merupakan salah satu negara terbesar di dunia, tentu saja memiliki peran penting dalam perhelatan olahraga terbesar ini.

Pada tahun 1952, Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade di Helsinki, Finlandia. Dengan hanya mengirim tiga atlet pria, dan menjadikannya salah satu tim terkecil yang berkompetisi di Helsinki.

Meskipun tidak memenangkan medali, partisipasi ini menandai awal dari perjalanan panjang Indonesia di Olimpiade.

Ad image

Atlet angkat besi Thio Ging Hwie menempati peringkat kedelapan secara keseluruhan dalam kelas ringan pria, Maram Sudarmodjo menempati peringkat ke-20 dalam lompat tinggi pria, dan perenang Habib Suharko tidak lolos dari babak penyisihan.

Sebelum debutnya di Olimpiade, Indonesia telah melewati perjalanan yang panjangnya. Setelah menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945 dari penjajahan Belanda, negara yang baru merdeka itu menciptakan Komite Olimpiade Nasionalnya dan mulai mengatur acara multi-olahraga nasionalnya — Pekan Olahraga Nasional — pada tahun 1948 di Surakarta.

Namun, upaya awal untuk bergabung dengan Olimpiade tidak berhasil karena Perang Kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Baru pada tahun 1952, setelah diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), Indonesia siap untuk debut di Olimpiade.

Tim Indonesia yang berpartisipasi dalam Olimpiade 1952 terdiri dari tiga atlet pria: Maram Sudarmodjo, Habib Suharko dan Thio Ging Hwie.

Mereka dipilih dari peserta Pekan Olahraga Nasional 1948 dan Asian Games 1951. Maram Sudarmodjo adalah mantan pejuang muda dalam Perang Kemerdekaan dan calon letnan kolonel di angkatan udara negara itu.

Sebelumnya ia memenangkan medali emas di Pekan Olahraga Nasional 1948 dan medali perunggu di Asian Games 1951, keduanya dengan lompatan terbaik 1,89 m. Thio Ging Hwie adalah orang Tionghoa Indonesia pertama yang berpartisipasi dalam acara olahraga internasional.

Setelah debutnya pada tahun 1952, Indonesia terus mengirimkan atlet untuk berkompetisi dalam setiap Olimpiade Musim Panas.

Hingga saat ini, atlet Indonesia telah memenangkan total 37 medali, dengan bulu tangkis menjadi cabang olahraga yang paling sukses.

Beberapa prestasi bersejarah bagi Indonesia di Olimpiade antara lain: medali perak pertama yang diraih oleh Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani pada Olimpiade Seoul 1988 serta medali emas pertama yang diraih oleh Susi Susanti dan Alan Budikusuma pada Olimpiade Barcelona 1992.

Dan pada kesimpulannya, perjalanan Indonesia di Olimpiade telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Melalui partisipasinya dalam perhelatan olahraga terbesar di dunia ini, Indonesia telah menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala sesuatu dapat dicapai. Semoga ke depannya, atlet-atlet muda Indonesia akan terus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

- Advertisement -
Share This Article