Impian Penuh Ambisius Bandara Suvarnabhumi Menuju Peringkat Teratas Bandara Terbaik Dunia pada 2025 Nanti!

Lukman Sanjaya By Lukman Sanjaya
5 Min Read
Impian Penuh Ambisius Bandara Suvarnabhumi Menuju Peringkat Teratas Bandara Terbaik Dunia pada 2025 Nanti!
Impian Penuh Ambisius Bandara Suvarnabhumi Menuju Peringkat Teratas Bandara Terbaik Dunia pada 2025 Nanti!
- Advertisement -

Jfid – Suasana konter imigrasi di terminal kedatangan Bandara Suvarnabhumi pada 12 Maret 2020 terasa seperti adegan dalam film dystopia.

Biasanya hiruk-pikuk dengan pelancong dari seluruh penjuru dunia, konter imigrasi mendadak sunyi, sepi dari antrian, hanya menyisakan petugas-petugas yang terlihat cemas.

Pandemi COVID-19 melumpuhkan hampir semua sektor, dan industri penerbangan adalah salah satu yang terkena dampak paling parah.

Namun, di balik keheningan tersebut, Bandara Suvarnabhumi tidak hanya berusaha bangkit, tetapi juga menargetkan sesuatu yang lebih ambisius: menjadi salah satu bandara terbaik di dunia pada 2025.

Ad image

Melompat ke 50 Teratas: Misi yang (Tidak) Mustahil?

Airports of Thailand Plc (AOT), perusahaan yang mengelola Bandara Suvarnabhumi, sangat optimis dengan target mereka.

Berbicara kepada media, Direktur AOT Kerati Kijmanawat mengatakan, “Kami telah melakukan banyak peningkatan signifikan yang kami yakini akan mengantar Suvarnabhumi masuk dalam peringkat 50 bandara teratas pada tahun depan.

” Pernyataan ini didukung oleh pencapaian terbaru mereka: lonjakan peringkat dari posisi 68 pada 2023 ke 58 pada 2024 dalam daftar Bandara Terbaik Dunia versi Skytrax.

Namun, apakah ini hanya mimpi di siang bolong, ataukah Suvarnabhumi benar-benar berada di jalur yang tepat? Mari kita lihat lebih dekat.

Terminal Satelit dan Inovasi Teknologi: Langkah Maju yang Signifikan

Pembukaan terminal Satelit Midfield 1 pada September 2023 adalah salah satu tonggak penting yang mendukung klaim AOT.

Terminal baru ini meningkatkan kapasitas penanganan penumpang tahunan bandara dari 45 juta menjadi 60 juta orang.

Namun, angka besar ini tidak cukup jika tidak diiringi dengan peningkatan kualitas layanan.

Kerati Kijmanawat mengungkapkan bahwa upaya peningkatan layanan penumpang telah difokuskan pada pengurangan waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Salah satu inovasi terbesarnya adalah pengenalan 80 kios “Auto Gate” pada Agustus 2024.

Menggunakan teknologi pengenalan wajah, kios-kios ini memungkinkan penumpang mempercepat proses imigrasi.

Bukan hanya teknologi, penambahan jumlah petugas imigrasi hingga 200 orang dan pemasangan pemindai CT untuk mendeteksi cairan dalam bagasi jinjing juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pos pemeriksaan keamanan.

Upaya ini menunjukkan bahwa Suvarnabhumi serius dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.

Rencana Induk 10 Tahun: Pembangunan yang Tak Kenal Lelah

AOT tidak berhenti di situ. Rencana induk pengembangan 10 tahun yang sedang dimodifikasi saat ini mencakup perluasan wilayah barat serta pembangunan terminal selatan dan gedung Satelit 2.

Konstruksi ini diharapkan akan dimulai pada 2026.

Proyek perluasan sisi timur terminal utama, yang telah disetujui dengan biaya 10 miliar baht, juga sedang berjalan.

Perluasan ini akan menambah kapasitas penanganan penumpang hingga 15 juta, menjadikan total kapasitas bandara mencapai 75 juta penumpang per tahun.

Kerati menegaskan bahwa ini adalah investasi jangka panjang yang diperlukan untuk menghadapi peningkatan permintaan lalu lintas penumpang.

“Kami harus berpikir jauh ke depan dan siap untuk masa depan,” katanya.

Menyusul Soekarno-Hatta: Bersaing di Kawasan

Bandara Suvarnabhumi tampaknya tidak hanya mengincar posisi global tetapi juga regional.

Bandara Soekarno-Hatta di Indonesia, yang berada di peringkat 28 dalam daftar Bandara Terbaik Dunia pada 2024, adalah salah satu pesaing utama di kawasan.

Dengan berbagai peningkatan dan rencana ambisius, Suvarnabhumi berusaha mengejar ketertinggalannya.

Namun, mencapai peringkat teratas dunia bukan hanya soal infrastruktur.

Pengalaman penumpang, layanan pelanggan, kebersihan, dan efisiensi operasional semuanya berperan penting.

Apakah Suvarnabhumi dapat mengungguli Soekarno-Hatta dan bandara-bandara unggulan lainnya di Asia? Hanya waktu yang akan menjawab.

Ambisi Suvarnabhumi untuk menjadi salah satu bandara terbaik di dunia pada 2025 adalah tujuan yang patut diapresiasi.

Namun, jalan menuju puncak penuh dengan tantangan.

Inovasi teknologi, peningkatan kapasitas, dan pelayanan yang lebih baik adalah langkah yang benar, tetapi mempertahankan dan meningkatkan standar tersebut akan menjadi kunci keberhasilan.

Seperti kata pepatah, “Rome wasn’t built in a day.” Begitu pula dengan Suvarnabhumi. Hanya dengan komitmen, investasi, dan eksekusi yang tepat, bandara ini bisa mencapai mimpi besarnya.

Bagi pelancong yang melewati Suvarnabhumi, perjalanan ini adalah sesuatu yang patut ditunggu.

Apakah mereka akan disambut dengan kemewahan dan efisiensi kelas dunia? Mari kita nantikan bersama.

Bandara Suvarnabhumi berlari menuju masa depan yang gemilang, dengan tekad yang kuat dan visi yang jelas.

Dan siapa tahu, pada 2025, kita mungkin akan berbicara tentang Suvarnabhumi sebagai bandara terbaik di dunia, bukan sekadar impian, tetapi kenyataan yang dihidupi.

- Advertisement -
Share This Article