jfid – Dalam era terus berkembangnya teknologi, dua raksasa teknologi asal Cina, Huawei dan Xiaomi, telah mengambil langkah berani dengan meninggalkan sistem operasi Android milik Google.
Keputusan ini menciptakan gebrakan besar dalam industri smartphone. Xiaomi, salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, telah mengumumkan rencananya untuk merilis sistem operasi baru yang diberi nama HyperOS.
Peluncuran HyperOS dijadwalkan pada bulan Desember ini, dimulai di pasar Cina, sebelum menyebar ke pasar global pada awal tahun depan. Xiaomi 14, Redmi K60 Extreme Edition, dan Xiaomi Pad 6 Max akan menjadi perangkat-perangkat pilihan yang pertama kali menjalankan sistem operasi baru ini.
Di sisi lain, Huawei, yang juga merupakan salah satu pemain utama dalam pasar smartphone global, telah meluncurkan sistem operasi mereka yang diberi nama Harmony sejak Desember 2020.
Keputusan ini diambil setelah perusahaan menghadapi larangan dari Amerika Serikat, yang melarang kerja sama dengan Huawei, termasuk dengan Google. Akibatnya, Huawei kehilangan akses kepada Android dan layanan Google lainnya.
Langkah-langkah berani ini diambil sebagai respons terhadap sanksi Amerika terhadap perusahaan-perusahaan Cina, termasuk pembatasan terhadap produksi chip.
Dengan membangun sistem operasi mereka sendiri, Huawei dan Xiaomi berharap dapat mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi asal Amerika.
Meski kehilangan Huawei dan Xiaomi sebagai mitra, Google tetap memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan berinovasi di industri teknologi.
Google masih memiliki banyak mitra produsen smartphone di seluruh dunia yang menggunakan sistem operasi Android. Oleh karena itu, meskipun dihadapkan pada tantangan besar, masa depan Google dalam industri teknologi tetap cerah.
Keberanian Huawei dan Xiaomi untuk melangkah jauh dari jaringan Android menandai titik balik penting dalam sejarah industri smartphone.
Perubahan ini bukan hanya menciptakan persaingan baru di pasar, tetapi juga membuka jalan untuk inovasi lebih lanjut dalam pengembangan sistem operasi smartphone.
Pada akhirnya, konsumenlah yang akan memetik manfaat dari persaingan ini, dengan penawaran produk dan layanan yang semakin canggih dan beragam.